Gelar Diklat Kaderisasi 2025, Pemuda LDII Siapkan Generasi Profesional Religius

Gelar Diklat Kaderisasi 2025, Pemuda LDII Siapkan Generasi Profesional Religius Asyhari Eko Prayitno, Ketua Pemuda LDII Kota Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemuda LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Kediri menggelar Diklat (Pendidikan dan Latihan) Kaderisasi yang diikuti ratusan Pemuda LDII dari Kabupaten dan Kota Kediri.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula PAC LDII Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jumat (15/8/2025).

Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno, sebagai pemateri di kegiatan itu menyampaikan pentingnya pemuda memahami ilmu agama. Sebab, merekalah yang kelak akan menggantikan peran para senior.

"Saat ini, muncul berbagai tantangan akhir zaman yang harus dihadapi dengan memliki keimanan yang kokoh, tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif. Maka kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud tersebut," ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini mampu melahirkan generasi muda LDII yang unggul secara mental, spiritual, dan sosial. Sehingga pemuda LDII bisa menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Senada dengan itu, Ketua Panitia, Moch. Huda Mei Setio, mengatakan bahwa kegiatan yang mengusung tagline “Mewujudkan Generasi LDII Profesional Religius, Berkarakter Luhur Menuju Indonesia Emas 2045”, menjadi wadah pembinaan generasi muda agar siap menjadi pemimpin masa depan.

"Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu. Kegiatan hari pertama ditutup dengan sesi Forum Group Discussion (FGD), para peserta membahas berbagai program dan solusi untuk meningkatkan peran pemuda LDII di tingkat PC dan PAC," jelasnya.

"Hari kedua, peserta mengikuti jalan santai, dilanjutkan dengan kegiatan outbond. Melalui permainan ini, para peserta diajak belajar pentingnya kerja sama, komunikasi, dan kekompakan. Juga mengambil hikmah pelajaran dari permainan dalam outbond," ujarnya, Sabtu (16/8/2025).

Ia juga menuturkan bahwa tujuan utama diklat ini adalah menyiapkan pemuda LDII yang memiliki daya juang tinggi, berkarakter luhur, profesional sesuai bidangnya, sekaligus tetap religius dalam menjalankan ajaran agama.

"Sehingga di LDII tidak akan kekurangan generasi untuk meneruskan estafet kepemimpinan dan tidak putus," tegas Huda.

Dijelaskan Huda, para peserta juga mengikuti pelatihan menjadi MC (Master of Ceremony) oleh Moch. Zainul Arifin. Dalam sesi ini, pemuda dibekali keterampilan menjadi public speaker yang dapat membawakan acara dengan baik sehingga dapat berjalan sukses karena dibawakan dengan profesional.

"Seorang MC itu bukan sekadar pembawa acara, tapi juga wajah dari sebuah kegiatan. Kalau MC-nya baik, acaranya akan hidup. Karena itu, penting bagi generasi muda LDII untuk terampil berbicara di hadapan publik," tutup Huda Mei. (uji/rev)