Ilustrasi. Foto: Ist
BANGSAONLINE.com - BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sidoarjo mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 19 November 2025.
Beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk 4 kabupaten di Pulau Madura, berpotensi terdampak cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Menurut BMKG, hampir seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Dalam sepekan ke depan, diperkirakan akan terjadi peningkatan intensitas cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.
"Potensi ini disebabkan adanya polasiklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa yang memicu terbentuknya daerah konvergensi di wilayah Jawa Timur yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sidoarjo, Taufiq Hermawan.
Selain itu, gangguan gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur, serta suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura, turut mendukung pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. (rom)













