SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Surabaya jurusan Teknik Industri & Teknik Elektro semester 1 berkolaborasi dengan mahasiswa semester V Teknik Industri membuat sistem hidrolis berbahan utama triplek, selang plastik kecil, dan maksimal 10 alat suntik (spuit) yang difungsikan sebagai penggerak utamanya.
“Supaya itu menjadi mudah digunakan alat-alat yang sederhana, seperti alat suntik (spuit). Jadi mereka akan menggunakan sped untuk melakukan gerakan memutar, gerakan linear, gerakan menjepit,” kata Tigor tambunan selaku dosen fisika teknik industri.
Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024
Kegiatan ini diikuti lebih dari 45 mahasiswa (satu kelompok terdiri dari 3 orang). Perancangan sistem hidrolis, pemotongan, dan perakitan dilakukan mahasiswa semester 1, sedangkan mahasiswa semester V berperan sebagai “konsultan”, khususnya dalam pengoperasian software komputer CAD (Computer Aided Design) dan mesin potong laser CNC.
“Kesulitan yang dialami oleh mahasiswa adalah desain, karena desain mereka masih sebatas gambar tangan, padahal seharusnya gambar computer. Akhirnya di tugas ini mereka dibantu oleh kakak kelas (konsultan) dibantu untuk menggambar di komputer kemudian dipotongi di mesin laser,” kata tigor.
Berbagai gerakan/fungsi mekanik dibuat menggunakan prinsip-prinsip sistem hidrolis. Alat suntik berisi air dihubungkan dengan alat suntik lainnya menggunakan selang kecil, dioperasikan dengan tarik dan dorong, sehingga terjadilah mekanisme yang menarik, seperti di dunia nyata.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?
Ada yang mencoba memodelkan gerakan lengan robot, sistem hidrolis dalam mesin-mesin otomotif, gerakan alat berat ekskavator (mesin pengeruk), gerakan pada pompa hidrolis, dan berbagai sistem hidrolis lainnya.
Diah Fitriana dari kelompok lima menjelaskan ekafator adalah alat penjepit yang mempunyai fungsi untuk mengambil barang dengan cara menjepit. Ekafator ini bisa bergerak maju-mundur dan memutar. Selain itu juga untuk pembuatannya mengalami kesulitan di desainnya. Dan untuk waktu pembuatannya sendiri membutuhkan waktu tiga minggu. (sby2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News