GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (Teppa) triwulan III APBD 2015 diboikot oleh mayoritas anggota Teppa.
Sebab, adanya Teppa tersebut dianggap dagelan (lelucon). Pasalnya, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dianggap tidak sukses dalam menjalankan kegiatan dan anggaran berdasarakan hasil Teppa triwulan ke II, tidak di-Teppa.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
"Kami sepakat boikot dan tidak mau ikuti Teppa sejak hari pertama, Selasa-Kamis,(24-26/11), karena Teppa triwulan III ini kami anggap lelucon, dagelan," kata anggota tim Teppa APBD 2015, Tarso Sagito SH,MHum, Kamis (26/11)
Ditegaskan Tarso, Teppa APBD 2015 triwulan III dianggap gagal, karena SKPD berdasarkan hasil Teppa triwulan II yang dianggap bagus dan mendapatkan nilai B (baik), tetap di-Teppa.
SKPD tersebut di antaranya, BKD (Badan Kepegawaian Daerah), Bagian Ortala (Organisasi Tata Laksana), PDTI, Bappelu (Badan Penyuluh), DKPP (Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan), Diskop, UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan).
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Sementara SKPD yang recordnya jelek atau nilainya K( kurang), bahkan SK (sangat kurang) dalam penyerapan kegiatan dan anggaran pada Teppa triwulan II, tidak diundang untuk dilakukan Teppa.
SKPD dimaksud di antaranya, Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), Bagian Pembangunan, Bagian Hukum dan 18 camat yang laporan serapan kegiatan dan keuangan pada Teppa triwulan II, semuanya 82 persen.
"Apa-apaan ini. Seharusnya kan SKPD yang rapotnya jelek atau kurang baik atau sangat kurang yang di-Teppa. Namun, justru di balik. SKPD yang raportnya baik di-Teppa. Tapi, yang jelek tidak di-Teppa," tukas Tarso.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Untuk itu, mayoritas anggota Teppa, baik dari staf ahli Bupati, asisten, DPPKAD dan Bapeda sepakat tidak ikuti Teppa triwulan III. "Biar di-Teppa Gunawan (Kabag Pembangunan) sendiri," jelas Tarso.
Seharusnya, kata Tarso, Bagian Pembangunan yang dipimpin Gunawan Setijadi yang juga sekretaris Teppa, seharusnya di-Teppa pertama. Tapi, justru tidak masuk dalam daftar Teppa. "Ini kan akal-akalan saja," ungkapnya.
18 kecamatan, lanjut Tarso, seharusnya juga mendapatkan atensi khusus dalam Teppa triwulan III. Sebab, berdasarkan Teppa triwulan II serapannya semuanya 82 persen. "Ini kan contekan. Masa 18 kecamatan serapannya sama. Seperti laporan anak TK saja, contekan," katanya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Tarso menambahkan, semua anggota Teppa kecewa dengan sekretaris Teppa, Gunawan Setijadi yang juga Kabag Pembangunan.
Sebab, sebelum lakukan Teppa tidak bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota Teppa untuk menentukan mana saja SKPD yang perlu dilakukan Teppa. "Teppa kok diputuskan sendiri. Ini birokrasi bukan organisasi ISIS, " pungkasnya.
Sayang, Sekretaris tim Teppa APBD 2015, Gunawan Setijadi, belum bisa dikonfirmasi soal pemboikotan anggota tim Teppa APBD 2015 tersebut. (hud/rev)
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News