Tambang di Jember Dilirik Investor, 9 Wilayah Rawan Konflik

Tambang di Jember Dilirik Investor, 9 Wilayah Rawan Konflik ilustrasi

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pertambangan di Kabupaten kembali dilirik investor. Hal ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati , Ir. Supaad usai menggelar acara Forum Silaturahmi Daerah Deteksi Dini dalam Rangka Antisipasi Permasalahan Pemilu di salah satu Hotel.

Kali ini, tambang emas di Kecamatan Silo yang rencananya akan digarap pada tahun 2016 mendatang.

Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil

“Kami sudah mendapat informasi mengenai calon investor, yakni dari Antam (Aneka Tambang). Investor tersebut saat ini sudah menghadap di Provinsi Jawa Timur,” kata PJ Bupati Supaad kepada sejumlah awak media.

Menurut Supa’ad, setiap perjinan tambang di suatu daerah termasuk di harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat sekitar lokasi tambang. “Terkait persoalan tersebut kita akan kaji bersama masyarakat. Jadi, dari tambang, kita bisa ketahui masyarakat dapat apa? Pemerintah dapat apa? Investor juga dapat apa?,” Jelas Supaad.

Dia menginginkan agar masyarakat tidak hanya menjadi 'penonton' di Negeri sendiri. Peran aktif masyarakat dalam suksesnya sektor pertambangan juga diperlukan. Dia menginginkan setiap persoalan bisa dimusyawarahkan terlebih dahulu agar tidak terjadi konflik di masa mendatang.

Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil

“Harus ada persetujuan dari masyarakat juga. Sehingga ketika sudah beroperasi tidak ada resistensi (hambatan) lagi,” tegasnya.

Kabupaten sendiri menyimpan banyak potensi tambang, mulai dari pertambangan galian B maupun yang masuk kategori galian C. Sektor pertambangan di juga berpotensi menimbulkan konflik. Hal ini menilik pada beberapa insiden di Desa Paseban Kecamatan Kencong, pusat pertambangan pasir besi di .

Sementara itu di tempat terpisah ,Kapolres AKBP Sabilul Alif mengatakan,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sebelumnya sudah memetakan sebanyak sembilan wilayah tambang rawan konflik. Sembilan titik itu antara lain di Kecamatan Kencong, Silo, Wuluhan, Puger, Panti, Pakusari, Mayang, Tempurejo dan Ambulu.

Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember

“Kita tidak mau apa yang terjadi di Lumajang (pembunuhan Salim Kancil) terjadi juga di Kabupaten . Oleh sebab itu, perlu kita bersama merumuskan potensi konflik yang bisa terjadi akibat pertambangan ini,” kata Sabilul.

Namun dari 9 titik tersebut, ada tiga wilayah yang berpotensi besar terjadinya gejolak di masyarakat, meski tambang tersebut tipe galian C. 

“Kencong dengan pertambangan pasir besi di Desa Paseban, Wuluhan dengan pertambangan emas di Gunung Manggar dan Silo dengan pertambangan Batu Mangan,” ulas mantan Kapolres Bondowoso ini.

Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember

Pro dan kontra mengenai tambang terjadi di kalangan masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan adanya aksi perusakan mobil Dinas Perairan Provinsi Jawa Timur bulan September lalu di Desa Paseban.

“Padahal Dinas Pengairan datang kesana hanya untuk melakukan penelitian saja. Kami sudah menangkap delapan pelaku pengrusakan dalam kasus itu. Di Kecamatan Silo, warga juga banyak menolak pertambangan karena dianggap akan merusak lingkungan,” terangnya.

Sementara Sekretaris Disperindag dan ESDM Kabupaten , Anas Ma'ruf menuturkan, sesuai UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pihaknya sudah tidak lagi memiliki wewenang untuk mengeluarkan ijin dan mengawasi pertambangan di .

Baca Juga: Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya

“Jumlah izin tambang di untuk tahun 2015 meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data, tahun ini ada 200 izin tambang di untuk segala jenis galian.

“Tahun 2014 lalu baru ada 155 ijin tambang. Untuk tahun ini sudah ada sekitar 200 ijin tambang. Namun keseluruhan ijin itu akan habis masa aktifnya pada tahun 2015 ini. 

Selanjutnya, sudah menjadi wewenang provinsi Jawa Timur untuk memperpanjang izin itu atau tidak,” tutur Anas. (jbr1/yud/rev)

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO