Deklarasi SCCF, Menuju Surabaya Kota Kreatif

Deklarasi SCCF, Menuju Surabaya Kota Kreatif Ketua Kadin Surabaya Dr. Ir. Jamhadi, MBA pada acara deklarasi SCCF kemarin. foto: devi fitri/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk mewujudkan sebagai kota kreatif dan berdaya saing tingkat dunia, Creative City Forum (SCCF) menggelar deklarasi di gedung perpustakaan Bank Indonesia, Senin (4/1) kemarin.

SCCF sendiri telah berdiri 30 Desember 2015 lalu di dan saat ini berkantor di Jalan Rungkut Asri 16 . SCCF diketuai Samsul Hadi.

Dalam deklarasi kemarin, Ketua Kadin Dr. Ir. Jamhadi, MBA mengatakan bahwa deklarasi SCCF ini untuk menjadi suatu wadah. "Kita siapkan mereka fasilitas untuk menyampaikan ide-idenya, termasuk di dalamnya bagaimana ide-ide menjadi suatu pendapatan," ujarnya.

Sejauh mana peran pemerintah terkait tumbuh kembangnya kreatif di ? "Kalau di tingkat pusat ada Badan Ekonomi Kreatif, kalau di Jawa Timur ada Bank UMKM, juga KUR, tapi di situ konsennya bukan di industri kreatif, tapi UMKM," tambah Djamhadi.

Oleh sebab itu, menurut dia, yang diperlukan sekarang ini bagaimana menggeser itu menjadi industri kratif, sekaligus mendukung pemerintah kota mendapatkan predikat kota kreatif di dunia. "Mosok kalah karo pekalongan rek," tutur Jamhadi yang juga pendiri SCCF.

Untuk promosi industri kreatif di , menurut dia, jangan membuat sesuatu yang baru tetapi mengangkat sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang ada. "Termasuk kita kan punya heritage, saya rasa heritagenya layak karena kita kota pahlawan. Kita sudah punya desain-desain seperti mlaku-mlaku nang Tunjungan kita sebut kawasan wisata Tunjungan, Kalimas, Jembatan Merah Plasa, Graha Sampurna. Saya rasa itu semua bagian yang melekat yang bisa difokuskan," terangnya.

Dengan julukan kota pahlawan, lanjut Djamhadi, nantinya bisa menghasilkan produk-produk marchandise yang bagus. "Nanti wali kota bikin surat kepada penghuni yang ada di jalan tunjungan supaya toko-toko yang tutup dibuka supaya hidup. Kalau toko-toko itu dibuka berarti kan juga menghidupkan Tunjungan, nanti di situ komunitas, seniman bisa hidup karena mlaku-mlaku di Tunjungan tadi seperti yang ada di Malioboro, jadi itu yang harus di lakukan," bebernya.

Djamhadi juga memuji pemerintah kota yang telah menyelesaikan jembatan kenjeran. "Itu yang kita inginkan dari dulu supaya nanti ada wisata bahari, ada wisata maritim dari kaki Suramadu sampai dengan yang di mangrove. Minimal untuk selfi-selfi membiarkan orang datang dan menambah icon juga," puji dia. (sby2/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO