MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 15 pejabat eselon II di lingkup Pemkot Mojokerto digeser, Jumat (8/1). Sebagaimana diduga, tiga dari 5 Staf Ahli yang dikenal sebagai pejabat "kotakan" turut dijebol dari kursinya. Mutasi ini, juga bentuk ketegasan Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus terhadap loyonya kabinetnya dalam penyerapan anggaran tahun lalu.
"Tahun 2016 ini tidak ada alasan bagi seluruh SKPD untuk bersantai -santai penuhi target. Jika dalam tiga bulan tak mampu penuhi target penyerapan anggaran hingga 20 persen, mending mengundurkan diri saja," tegas Wali Kota Mas'ud Yunus usai pelantikan dan sumpah jabatan pejabat eselon II dan III di gedung Graha Praja Wijaya.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Wali Kota menegaskan, pemerintah pusat sudah menetukan skema terkait serapan anggaran. Yakni, triwulan pertama sebanyak 15 sampai 20 persen, triwulan kedua 35 persen, triwulan ketiga sebanyak 30 persen dan triwulan keempat tinggal 15 persen. "Makanya harus tancap gas, tidak boleh ada anggaran njendol mburi," pintanya.
Menurut Mas’ud, ia akan terus mengawal pelaksanaan anggaran dan kegiatan seluruh SKPD. Dia berjanji bakal melakukan evaluasi terus menerus. "Tiap tanggal 10 kita akan meminta laporan serapan anggaran dan kegiatan dari seluruh satker. Di situ akan kita evaluasi, apa mereka sudah kerja sesuai target apa tidak. Jika tidak mampu mending mundur saja," tuntutnya.
Ia juga menambahkan, jika mutasi kali ini melalui proses sesuai dengan undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Wali Kota juga menegaskan jika penempatan ini sesuai dengan hasil tes assesement.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Pertama orang tersebut dilihat kelebihannya dan kedua dilihat kelemahannya. Lalu ada analisa dan rekomendasi. Nah kita tinggal menyesuaikan dengan rekomendasi tersebut," jlentrehnya.
Sementara itu, dalam mutasi pertama di tahun 2016 kemarin, sebanyak 15 pejabat esselon II dan 2 Pejabat esselon III ikut dalam gerbongnya. Yang menarik dalam mutasi kali ini, tiga pejabat eselon II terbebas dari 'belenggu' staf ahli. Diantaranya, Novi Rahardjo kini menjabat sebagai Kepala Disporabudpar, Anang Fahrurroji menjabat kepala Bakesbangpol dan Happy Dwi Prastiawan menjabat Kepala Dinas Pertanian. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News