TORAJA, BANGSAONLINE.com - Gara-gara menulis status di Facebook yang menyindir institusi TNI, anggota Sabhara Polres Toraja, Bripda Andrianto, kini ditahan Mapolda Sulawesi Selatan.
Dalam statusnya, polisi muda yang baru lulus tahun kemarin itu menulis status bernada mendiskreditkan institusi TNI, terkait penanganan teroris di Jalan Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu, dengan menyebut TNI penakut. Status tanpa tedeng aling-aling itu diposting di akun miliknya, Jumat lalu (15/1). Status ini lantas mendapat respons dari berbagai pihak.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Kapolres Toraja, AKBP Arief Satriyo tidak tinggal diam setelah mendapatkan laporan tersebut. “Karena ketidaktahuan, ketidakpahaman anggota ini, meng-upload begitu saja komentar mendiskreditkan rekan TNI. Anggota ini tidak menyadari akan efeknya ke depan. Saya langsung perintahkan menghadap dan saya sendiri yang hukum. Dan yang bersangkutan sudah minta maaf," kata AKBP Arief Satriyo dilansir merdeka.com, Rabu (20/1).
Ditambahkan, pihaknya berharap agar ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk hati-hati berperilaku di media sosial, termasuk anggotanya karena akan menuai polemik yang bisa merusak hubungan Polri dan TNI yang selama ini sudah terjaga.
"Saat ini dia (Andrianto) sudah ada di Makassar. Dia ditahan di Mapolda Sulsel untuk selanjutnya akan menjalani sidang disiplin," kata Arief Satriyo.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Arief mengaku telah minta maaf kepada pimpinan TNI di Rapim Kodam. "Saya juga sudah minta maaf selaku pimpinannya. Termasuk Wakapolda Sulsel, memberi klarifikasi dan minta maaf di depan peserta Rapim Kodam di Makassar tadi pagi," kata Arief seraya menambahkan, pihaknya menjadwalkan kegiatan apel bersama unsur TNI besok pagi, Kamis, (21/1) sebagai upaya menjaga soliditas TNI-Polri.
"Ini sudah clear. Kami sudah bertemu jajaran Kodim setempat dan menyampaikan permasalahannya dan itu dipahami. Saya sudah sampaikan permohonan maaf atas ulah anak buah saya," kata Arief Satriyo.
Arief mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan ke pimpinan di Polda Sulsel. "Bapak Wakapolda juga sudah minta maaf dalam Rapim Kodam tadi pagi," katanya.
Baca Juga: Instruksi Kapolri, Kapolres Mojokerto Kota Periksa HP Anggota
Dalam Rapim itu sendiri dihadiri unsur-unsur pimpinan TNI se regional Sulawesi yang masuk wilayah hukum Kodam VII. Rapim ini adalah Rapim hari ketiga atau hari terakhir untuk membahas berbagai aspek khususnya masalah peran TNI di tengah masyarakat karena dalam rapim ini juga dihadiri unsur-unsur pemerintahan dan Kepolisian se Sulawesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News