TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban diminta serius menangani wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini menyerang masyarakat. Pernyataan tersebut dilontarkan Komisi C DPRD Tuban, menyusul adanya korban meninggal dunia atas nama Rh (13) Warga Kecamatan Senori.
Melalui Sekretaris Komisi C DPRD Tuban, Hj Mutafarida, Dinkes didorong lebih proaktif menangani masalah penyakit DB.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
Kata Mutafarida, Dinkes melalui puskesmas seharusnya bisa koordinasi dengan bidan desa, supaya DB dapat dideteksi secara dini. "Dinkes juga perlu membuat pemetaan, wilayah mana yang berpotensi terserang DB, dan wilayah mana yang aman dari penyakit mematikan tersebut," ujar perempuan yang juga aktif di muslimat ini.
Selain itu, lanjut Farid sapaan akrabnya, untuk mencegah korban susulan, dinkes harus segera melakukan fogging, dan sosialisasi tentang 3M, serta pemberian abate pada masyarakat. "Puskesmas sebaiknya juga perlu aktif, dengan menggandeng muslimat atau fatayat atau ormas lainnya," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Tuban, dr. Saiful Hadi mengungkapkan, saat ini dinkes sudah memerintahkan setiap puskesmas agar terus sosialisasi kepada warga terhadap bahaya penyakit DB. Bahkan, saat ini wilayah yang dianggap rawan sudah dilakukan fogging juga pembagian abate kepada warga.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
"Yang paling rawan terserang DB biasanya jumlah penduduknya padat. Tapi jangan terlena dengan hal itu, karena ketika berbicara kerawanan, hampir setiap kecamatan di Tuban rawan terserang DB. Ya karena cuacanya tidak menentu," terangnya.
Saiful menambahkan, mulai per 1 hingga 27 Januari 2016 korban DB sudah mencapai 24 orang yang didominasi anak-anak. "Sedangkan, untuk korban meninggal hanya 1 orang. Semoga tidak ada korban selanjutnya," harapnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News