LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Lamongan Plaza yang diharapkan mampu membangkitkan gairah perekonomian masyarakat ternyata hanya isapan jempol belaka. Buktinya sejak enam tahun beroperasi, ratusan stan ditinggalkan pemiliknya.
Berbagai upaya dilakukan Pemkab melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar belum membuahkan hasil. Bahkan ada stan yang sama sekali tidak dilirik, tepatnya di lantai dua. Sedang lantai satu hanya ada satu stan yang buka dari total 54 stan, sedangkan lantai dua tidak satupun stan terjual dari total 52 unit stan.
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
Upaya PD Pasar untuk menghidupkan pusat perbelanjaan modern itu sudah tidak kepalang tanggung. Ritel-ritel terkemuka banyak dilamar. Bahkan Ramayana yang menempati Lamongan Plaza pada pertengahan 2013 hingga akhir 2014, hengkang karena sepi pembeli.
Grand opening Lamongan Plaza sejak 2011 hingga kini tidak menunjukkan kemajuan signifikan. Berbagai promosi diterapkan dengan menggelar event, tetap tidak mampu mendongkrak pengunjung.
Lamongan Plaza hanya dimanfaatkan pengunjung numpang lewat dari lahan parkir di belakang. Dan terakhir, dibangunnya KFC yang menempati lahan parkir di depan Lamongan Plaza, tidak menunjukkan pergerakan apapun. Padahal, Lamongan Plaza dibangun dengan dana Rp 63 miliar.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
Kepala PD Pasar, Djoko Purwanto dikonfirmasi BANGSAONLINE, Senin (14/3), mengakui Lamongan Plaza telah ditinggalkan Ramayana dengan alasan tidak memenuhi target alias sepi.
Pihaknya telah melakukan pendekatan pada tenan atau investor besar sekelas ritel Ramayana untuk mengisi Lamongan Plaza. ”Kita sudah usaha maksimal, tetapi hingga kini belum ada yang deal, meski ada sejumlah ritel yang sudah melakukan survei," ujar dia.
Menurut Djoko, ia telah bertemu manajemen Lotte Mart dan diharapkan bisa segera memberikan jawaban dengan kontrak 3 lantai. Selain ke Lotte Mart, Djoko juga melamar ke Matahari. Tapi Matahari mengajukan persyaratan minimal disediakan tempat seluas 4.000 meter persegi. ”Dan ini yang tidak mungkin kami bisa menyediakan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru
Selain itu, PD Pasar telah melakukan pendekatan ke Bravo Bojonegoro, Giant Surabaya dan ke beberapa tenan atau investor lainnya di Surabaya,Solo bahkan Semarang,jawabanya rata-rata lesu ekonomi dan ada yang tidak memberi jawaban. "PD Pasar terus bergerak untuk menghidupkan keberadaan Lamongan Plaza dan kita buka lowongan bagi yang berminat," ujarnya. (qom/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News