Datangkan Ratusan Bus Transjakarta, Ahok Tak Takut Didemo Sopir Taksi

Datangkan Ratusan Bus Transjakarta, Ahok Tak Takut Didemo Sopir Taksi Ahok siap hadapi demo sopir taksi.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendatangkan ratusan Busway Transjakarta untuk menambah armada di koridor baru bahkan sampai Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Untuk itu, jika nanti para sopir taksi atau angkutan menggelar aksi demonstrasi terhadap Pemprov, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tidak takut dan siap bila di demo perusahaan taksi.

Tentu saja, hal itu dilakukan Ahok akibat perusahaan taksi tidak mau menurunkan harga tarif pasca harga bahan bakar minyak (BBM) turun beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:

"Perusahaan taksi kasih keadilan enggak ke warga DKI? Minyak turun, harga enggak turun kok. Ini kalau harga minyak naik lagi bisa-bisa dari Monas ke Bundaran HI Rp 71 ribu. Saya sampaikan ke perusahaan taksi, nanti enggak lama kalian demo saya kok. Kenapa mereka demo saya? Nanti bus saya akan datang banyak," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (23/3) kepada wartawan.

Ahok mengaku tidak masalah bila perusahaan taksi konvensional tak perlu memakai pool atau kantor seperti taksi berbasis aplikasi. Namun, bila hal itu dilakuka, maka taksi resmi di Jakarta tidak ada lagi.

"Kalau semua perusahaan taksi berubah dan enggak mau resmi lagi dan dia juga punya aplikasi ini, taksi Grab atau apalah gue bikin sendiri, boleh saja menurut saya. Paling saya akan minta tempelin dong, tidak ada lagi taksi resmi dan taksi rental perorangan. Kalau enggak mau tempelin, saya minta daftarnya siapa, mobil siapa yang dipakai. Tapi jangan salahkan kami, kalau menurut saya gitu," ucapnya.

Lanjutnya, Ahok juga mengomentari tindakan anarkis sopir angkutan taxi yang pada aksi demo pada Selasa (22/3/2016) kemarin, terkait penolakan kepada transportasi berbasis aplikasi.

Pasalnya, Ahok sendiri sudah mengirimkan surat edaran agar perusahaan taksi bisa mencegah demo yang berbau anarkis.

"Jadi demo ini direstui perusahaan taksi. Kalau direstui, kamu (perusahaan taksi) sudah perintah tidak boleh anarkis, ya tindak dong. Kamu kalau tidak mau tindak, ya saya akan main keras," katanya.

Lebih jauh, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai kalau taksi konvensional juga telah melanggar aturan karena telah mengambil penumpang bukan di wilayah yang sudah ditentukan. Misalnya, lanjut Ahok, ada pengemudi taksi asal Tangerang mengambil penumpang di Jakarta.

"Melanggar semua (taksi di Jakarta). Jadi kita mesti adil. Kalau kita mau berbicara lebih panjang lagi nanti sama taksi. Sama-sama ada masalah sebetulnya, yang diperalat cuma supir taksi saja dibodohin," tegasnya. (jkt1/dur)