PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Biota laut Ubur-ubur sempat membuat heboh karena menyerang mesin pendingin PLTU Paiton sehingga menyebabkan perusahaan tersebut merugi miliaran rupiah. Namun siapa sangka, Ubur-ubur justru membawa berkah bagi nelayan di Desa Banjar Sari.
Jika sebelumnya hanya mencari kepiting dan ikan, kini beralih menangkapi ubur-ubur, untuk dijual ke pengepul di desanya.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
Hewan lunak tak bertulang terkesan menakutkan dan berbahaya ini di tangan H. Mustofa (50) warga Desa Tongas wetan, Kecamatan Tongas, diolah dan dikeringkan untuk diekspor ke luar negeri. Seperti ke China, Tiongkok dan Jepang.
Menurutnya, saat musim ubur-ubur tahun ini, membawa berkah dan menguntungkan. Pasalnya, stok semakin banyak pengiriman daging ubur-ubur siap ekspor.
"Ubur-ubur kita ambil dari nelayan. Kita beli dan diolah dan dikeringkan dan kita ekspor keluar negeri dengan harga Rp 30 - Rp 40 ribu, khasiat dari ubur-ubur ini dipercaya menambah vitalitas," jelas H. Mustofa, Senin (2/5) dilansir dari detik.com.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Di negara tersebut, ubur-ubur yang sudah diolah bisa dijadikan bahan campuran makanan seperti pizza, toping dan mie kuah. Tak hanya lezat, ubur-ubur juga bermanfaat untuk menambah vitalitas pria.
Sejak sebulan terakhir ini, biota laut yang dikenal dengan bahasa latin 'aurelia aurita' berinvasi dan memadati pelabuhan sepanjang perairan pantura, untuk mencari suhu air laut hangat dan mencari makanan jenis plankton.
Hanya saja, masih kata Mustofa, pihaknya saat ini mengaku masih kekurangan modal dan campur tangan pemerintah setempat dan memberikan pelatihan ke nelayan dan pangsa pasar dalam memanfaatkan Ubur-ubur tersebut. (dtc/sta)
Baca Juga: Satreskrim Polres Probolinggo Kota Ringkus Pencuri dan 2 Penadah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News