BMKG Jatim memprediksi kemarau di Bojonegoro masih akan sering turun hujan atau disebut kemarau basah. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau yang akan terjadi di Bojonegoro diprediksi tidak akan terlalu parah seperti pada tahun sebelumnya. Itu berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Jawa Timur yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kasi Kedaruratan bencana dan Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono mengatakan, sesuai analisis hujan dan prakiraan cuaca BMKG, pada bulan Mei, Juni dan Juli, Kota Ledre masih akan diguyur hujan sedang dan ringan.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Dengan asumsi prakiraan cuaca BMKG, kemungkinan nanti Bojonegoro bakal terjadi kemarau basah. Karena sampai bulan Juli masih ada potensi hujan, bisa jadi sampai akhir musim kemarau masih akan turun hujan," jelasnya, Selasa (24/5).
Curah hujan pada bulan Mei 2016 ini, kata dia, 21 sampai 50 milimeter (mm) per jam. Sedangkan bulan Juni 51-100 mm per jam dan bulan Juli 85-115 mm per jam.
"Kalau kemarau basah kemungkinan tidak terlalu bahaya dan berat seperti kemarau tahun 2015 lalu. Artinya banyak warga yang kesulitan air bersih, tanaman mati, kebakaran meningkat dan kejadian lainnya," paparnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Lanjut dia, pada musim kemarau tahun 2015 lalu sebanyak 81 desa yang tersebar di 19 kecamatan mengalami kesulitan pangan dan air bersih. Namun, tahun ini jumlah itu diprediksi bakal menurun.
"Karena sudah banyak kecamatan yang menerima saluran pipa PDAM dan bantuan sumur bor dari pemkab. Ya mudah-mudahan terjadi kemarau basah saja," ungkapnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
