JAKARTA. BANGSAONLINE.com - Inilah ungkapan Tri Suswati, istri calon Kapolri Komjen Tito Karnavian. Ia mengaku bakal kehilangan banyak hal, begitu Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri. Ia mengaku bakal tak bisa tidur nyenyak. Dan kebiasaan lainnya lagi, salah satunya adalah tak bisa mengenakan celana jins yang robek-robek.
"Kami berpikir, apa sih enaknya jadi Kapolri? Karena setiap hari orang
dimaki-maki di televisi," kata Tri ketika menjawab pertanyaan Junimart
Girsang, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, di kediamannya, kompleks
Polri Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2016.
Istri Tito itu menemani Tito menerima anggota DPR yang berkunjung ke kediaman
mereka, menjelang uji kelayakan Tito Karnavian sebagai Kapolri di DPR, Kamis
esok.
Kepada Tri, Junimart menanyakan, apakah pernah membayangkan bakal menjadi istri
seorang Kepala Polri. Tri Suswati mengaku tak pernah membayangkan itu. Tri
lalu bercerita ketika Tito menjadi Staf Pribadi Pimpinan (SPRI) Kepala Polri
pada 1997-1999. Kapolri saat itu dijabat Jenderal Dibyo Widodo pada 1996-1998
dan Jenderal Roesmanhadi, 1998-2000. Saat itu, Tri mengikuti banyak agenda
Kapolri. Ia pun melihat beban Kapolri berat.
Menurut Tri, pekerjaan Kapolri berat. Di tengah masalah yang harus diurusi
Kapolri, kata Tri, ada pejabat-pejabat lain yang tidur tenang-tenang saja.
"Saya berpikir lebih baik tidak jadi Kapolri. Tapi Allah sudah
menggariskan," ujarnya.
Tri pun ditanya Junimart, apakah dia akan berubah setelah nanti menjadi Ibu
Kapolri. Tri menjawab seraya bergurau, "Saya tidak akan berubah. Tapi
tidak bisa pakai celana jins sobek lagi," kata Tri ini diiringi tawa
peserta diskusi.
Tri mengatakan sebagai istri, dia mendukung apa pun yang terbaik buat suaminya,
Tito. Mereka menikah pada 1991 dan dikaruniai tiga anak.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Tri Suswati memiliki pesan khusus untuk sang suami
yang akan memegang tongkat komando Tri Brata 1. "Jaga kesehatan, karena
Pak Tito kalau sudah kerja itu kadang-kadang suka lupa waktu, lupa makan.
Karena tanpa kesehatan juga buat apa kan," kata Tri usai mendampingi Komjen
Tito menerima kunjungan Komisi III DPR RI di rumah dinasnya, Kompleks Polri,
Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).
Pesan lainnya adalah Tri tidak mau menerima uang pemberian Komjen Tito, jika di
luar gaji yang asal-usulnya tidak jelas. Kalau pun ada pendapatan di luar gaji,
sudah semestinya istri tahu.
"Selain gaji itu mungkin pendapatan-pendapatan yang di luar seharusnya
istri harus memperingatkan suaminya, ini apa, harus ditanya," kata Tri.
Bahkan Tri tegas menolak pemberian dari Tito jika itu adalah uang haram yang
didapat dengan cara memeras. "Saya tanya, nggak mau saya kalau Pak Tito
ada di luar gaji, uang, saya tanya, saya nggak mau uang itu dari meres atau
apa," tambah Tri yang memberi Tito 3 anak ini.
Tri hari itu mengenakan baju terusan batik kuning kecokelatan dan ungu, dipadu
dengan kerudung berwarna merah. Tri dan Tito kompak mengenakan cincin di jari
manis tangan kanan mereka. Tri juga tampak memakai gelang turn back crime warna hitam di
tangan kanannya.
Selain istri, Tito didampingi dua saudaranya saat menerima tamu dari DPR itu.
Mereka adalah kakak Tito, Deputi Pelayanan Publik di Kementerian Pertanian,
serta adiknya, dr Iwan Dakota, Direktur Medis dan Perawatan Rumah Sakit Harapan
Kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News