Simulasi Pengamanan Pilpres, Massa Tak Mau Menyerah, Bentrok Terjadi

Simulasi Pengamanan Pilpres, Massa Tak Mau Menyerah, Bentrok Terjadi Anggota Resmob dan Sabhara bentrok melawan Demonstran. Foto:rusmiyanto/ BANGSAONLINE

SURABAYA (bangsaonline) - Simulasi menjelang Pimpres 2014 dilakukan di halaman pada Jumat (30/5). Dalam simulasi tersebut melibatkan beberapa Satuan mulai Sabhara, Reskrim, Brimob dan Lantas.

Demonstrai pengaman disimulasikan saatdua orang warga atau demonstran saat diamankan polisi setelah berusaha menyerang seorang calon presiden (Capres).

Baca Juga: Tak Kuasai Birahi, Seorang Ayah di Surabaya Setubuhi dan Aniaya Putri Kandungnya

Mengetahui adanya penahanan, maka demonstran lain berjumlah ratusan berdatangan ke Polda Jatim meminta dua rekannya dibebaskan.

Pasukan dari Sat Sabhara diturunkan untuk menghadang demonstran, namun tidak berhasil menenangkan, hingga tim negoisator Sat Sabhara juga diturunkan untuk meredamnya.

Lagi-lagi upaya ini tidak bisa menenangkan demonstran dan makin menjadi anarki.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ

Barisan Brimob berpersonel ratusan, akhirnya diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan, meski para demonstran tidak mereda, tapi setidaknya bisa dihadang.

Bentrok tidak bisa terelakan sejumlah warga pun tergeletak akibat bentrok dengan polisi di halaman .

Upaya membubarkan masa dengan menyemprot gas air mata dan tameng pelindung akhirnya berhasil.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Polda Jatim Lakukan Pengecekan Almatsus dan Kendaraan Dinas Polres Ngawi

Dari para demonstran yang berntrok dengan anggota Kepolisian anggota polisi berpakaian preman yang sudah terlatih.

"Ini merupakan latihan parsial yang digelar menjelang pelaksanaan Pilpres. Selain di Polda, kegiatan serupa juga dilaksanakan di semua polres jajaran di Jawa Timur," kata Kabid Humas , Kombes Pol Awi Setiyono.

Evaluasi untuk simulasi bertujuan untuk meningkatkan keamanan dalam pilpres, dikarenakan dari pengalaman untuk pengamanan pemilihan legislatif (Pileg) lalu, ada beberapa celah yang harus dilengkapi.

Baca Juga: Baby Sitter yang Cekoki Anak Pakai Obat Penggemuk di Surabaya Ditangkap, Polisi Ungkap Fakta Baru

Terbukti terlihat saat pengawalan kotak suara di Madura, banyak kerusuhan yang dilakukan demonstran atau massa secara anarki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO