TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Meski telah dihuni puluhan pedagang kaki lima (PKL), proses pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tanggul Kali Ngrowo Lembupeteng, terus berlanjut.
Saat dimintai keterangan, salah satu pedagang asal desa Sobontoro, Munif (40) mengatakan, dirinya kecewa dengan proses pembangunan RTH tersebut. Alasanya, jelas, Mereka bakal kehilangan lokasi tempat mereka berjualan selama ini.
"Jauh hari sebelumnya kami disurati pemerintah daerah. Isi surat itu memerintahkan para pedagang kaki lima mengosongkan lokasi berjualan. Kami tidak pindah karena lokasi ini adalah satu-satunya tempat kami bekerja. Dan kami bersedia pindah apabila sudah mendapatkan solusi terbaik dari pemerintah," ungkapnya, Jumat (12/8).
Munif menambahkan, dia dan pedagang lain tetap memilih bertahan di lokasi pembangunan tersebut, lantaran belum memiliki lapak baru untuk mereka berjualan lagi. Meskipun saat ini proyek mulai digarap, para pedagang tidak akan menganggu para pekerja proyek karena lapak pedagang bergeser maju dari lokasi matrial bangunan.
"Kami atas nama paguyuban pedagang di wilayah sini, telah mengajukan surat permohonan solusi kepada Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya pemerintah Kabupaten Tulungagung. Namun surat kami ditolak. Padahal, isi surat tersebut meminta lahan jualan lokasi lain," tambah Munif, yang juga Ketua Paguyuban Pedagang Lembupeteng.
Dia menceritakan, jumlah pedagang kakilima yang masih bertahan di lokasi tersebut sebanyak 50 lebih. Lokasinya di bagian utara jembatan Lembupeteng, sebelah timur sungai kali Ngerowo. Mereka di antaranya penjual bunga, makanan seperti cilot tusuk, jagung manis, tahu goreng, jamur dan lainya. Sedangkan untuk pedagang minuman tersedia es, kopi dan mineral, selanjutnya dan pengusahan lain menyediakan permainan anak anak.
"Selama proyek ini masih belum seratus persen, kami masih bisa berjualan. Namun jika nanti di lokasi sudah dirancang taman hijaunya, kita pasti akan tersisih. Mudah mudahan pemerintah daerah berubah fikiran dan kami di buatkan lokasi jualan baru," tambahnya.
Munif berencana, dalam waktu dekat ini secara bersama sama dengan puluhan pedagang lain akan wadul ke DPRD Tulungagung. Dia berharap, dengan cara tersebut akan mendapatkan pembelaan wakil rakyat kepada pemerintah, serta dapat memberikan solusi untuk mereka. (fer/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News