Terima Tawaran Jadi Maling demi Susu Anak

Terima Tawaran Jadi Maling demi Susu Anak ?Pelaku didampinggi Kapolsek, bersama motor milik hasil curian. Foto:rusmiyanto/BANGSAONLINE

SURABAYA (bangsaonline) - Bingung untuk beli susu, Muhammad bin Hasan (28) warga Jalan Kapas Baru VI Surabaya, nekat ikut teman untuk mencuri sepeda motor.

Aksi pencurian yang dilakukan pada Jumat (30/5) pukul 13.00 WIB di Jl. Gubeng Airlangga 7/4 Surabaya.

Namun aksi yang dilakukan untuk ketiga kalinya ini berhasil tertangkap anggota Polsek Gubeng.

Kapolsek Gubeng Kompol Yakhub Silvana saat berada diruang realse room memberikan keterangan, "Pelaku terdiri dari dua orang, untuk joki (pengedara)motor sarana berhasil kabur sedangkan eksekutor (perusak kunci) berhasil kita tangkap," ujarnya.

Selama melakukan pencurian Ahong warga Tambak Segaran mengonceng Muhammad berkeliling mengunakan motor terlebih dahulu, setelah mendapatkan target lantas mereka berhenti tidak jauh dari motor yang akan dicuri. Motor itu milik Nur Arifin (25) asal Porong, Sidoarjo yang tingal kos Jl Gubeng Airlangga 7/4.

Melihat suasana sepi lantas Muhammad menghampiri, hanya bermodal kunci T motor korban di rusak, namun sial belum sempat mengondol motor keburu ketahuan oleh korban.

Muhammad pun menjadi bulan-bulan warga sedangkan Ahong berhasil kabur bersama motor saran yang dipergunakanya.

Tidak lama petugas Polsek Gubeng mengamankan dan mengelendeng ke Mapolsek Gubeng, beberapa pemeriksaan introgasi kepada pelaku, awal pelaku hanya mengakui perbuatan yang dilakukan hanya satu kali, setelah dilakukan beberapa laporan dari korban terkait kehilangan motor, sehingga Muhammad mengakui telah melakukan setidaknya tiga kali pencurian motor.

Alasan ayah beranak tiga ini melakukan pencurian dikarenakan kebutuhan ekonomi kebutuhan anak-anaknya, juga anak terakhir yang masih membutuhkan susu, "Saya punya tiga anak pak. Sampai (mencuri) seperti ini demi membeli susu anak saya," jawab bapak tiga anak yang sehari-hari bekerja menjadi tukang rombeng.

Sedangkan Ahong teman pelaku yang berhasil kabur, kini ditetapkan menjadi DPO (daftar pencarian orang), "Untuk pelaku yang berperan sebagai joki masih kita kejar, karena saat kita gerebeg rumahnya ternyata tidak ada titempat", tambah Yakhub Silvana.