GRESIK, BANGSAONLINE.com - Janji pimpinan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Gresik periode 2014-2019, akan adanya anggota yang standby saat kegiatan KKLD (Kunjungan Kerja Luar Daerah) hanya isapan jempol.
Terbukti, kali ini 50 anggota dan pimpinan DPRD Gresik lakukan KKLD massal alias serentak. Mereka ramai-ramai meninggalkan DPRD selama 3 hari untuklakukan tugas luar, yakni mulai Senin-Rabu (28-31/8). Akibatnya, kantor DPRD Gresik kondisinya melompong. Aktivitas DPRD Gresik pun lumpuh.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp 180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Para anggota dan pimpinan DPRD Gresik lalukan KKLD dengan 3 agenda. Yakni 46 anggota di antaranya ada yang melakukan studi banding soal Pansus (panitia khusus) SOPD (struktur organisasi perangkat daerah), dan studi banding soal Banggar (badan anggaran). Sedangkan, 4 pimpinan DPRD Gresik lakukan Adeksi (asosiasi dewan kabupaten/kota) se-Indonesia.
"Kosong Pak. DPRD KKLD semua," kata salah satu pegawai sekretariat DPRD Gresik, Selasa (30/8).
Sebelumnya, Ketua DPRD Gresik, Abdul Hamid menyatakan, pimpinan DPRD Gresik telah membuat kesepakatan bahwa tidak akan meninggalkan kantor saat jam kerja. Kesepakatan tersebut juga berlaku saat anggota dan pimpinan DPRD Gresik sedang menjalankan tugas luar seperti KKLD. "Tetap ada yang standby di kantor biar pelayanan tetap jalan," kata Hamid baru-baru ini.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Beberapa anggota DPRD Gresik ketika dikonfirmasi bangsaonline.com mengaku, kalau KKLD tersebutuntuk peningkatan SDM dan pembahasan pansus dan banggar. "Masak gak tahu DPRD Mas. Ya ini kan bagian dari peningkatan SDM," kata salah satu anggota DPRD Gresik yang enggan namanya dipublikasikan.
Menurut dia, kunker itu juga untuk menyerap anggaran yang sudah diplot di APBD 2016. "Kalau tidak dijalankan kan anggarannya tidak terserap. Nanti kan dikembalikan ke APBD," jelasnya.
Dia juga mengakui bahwa anggaran yang dialokasikan untuk KKLD tersebut mencapai miliaran rupiah. "Uang itu untuk akomodasi, transport, sewa kamar hotel dan lainnya," pungkasnya. (hud/ros/rev)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News