'SPBU' Mini Makin Menjamur, Pemkab Jombang Tak Berdaya

POM Mini di Jl dr Sutomo Jombang Kota. Foto: Romza/ Bangsaonline

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Pom Mini di Kabupaten Jombang semakin tak terbendung. Menjamurnya Pom Mini ini membuat Pemkab Jombang tak berdaya karena diakui tidak ada regulasi yang mengaturnya.

Tidak hanya di perkotaan saja, Pom Mini juga banyak dijumpai di pedesaan. Pom Mini tersebut peralatannya menyerupai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina. Hal inilah yang membuat bingung Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) setempat.

BACA JUGA:

Kepala Disperindagpas Kabupaten Jombang, Masduqi Zakariya melalui Kepala Seksi Bina Usaha Disperindagpas, Jawahirul Ulum mengatakan, keberadaan Pom Mini tidak bisa disamakan dengan SPBU Pertamina.

"Kita juga bingung sebab tidak ada kerjasama dengan pihak Pertamina. Klasifikasinya bisa masih termasuk pengecer. Tidak berbeda dengan pengecer botolan (bbm dijual dalam botol). Sehingga aturan penjualannya tidak ada," katanya.

Ia pun mengaku belum mengetahui akurasi alat pengisian BBM di Pom Mini. "Ini kita belum tahu, apakah nozzle alat pengisian sudah melalui uji tera dari petugas kemetreologian apa belum. Sebab jika ada ditemukan takaran tak sesuai, jelas melanggar undang-undang konsumen," jelasnya.

Ulum melanjutkan, selain segi akurasi alat, yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana cara pengusaha Pom Mini melakukan pembelian BBM. "Seperti kita ketahui bahwa pembelian BBM ada aturannya. Dimana diatas 200 liter harus ada ijin dari pihak terkait. Namun sejauh ini kami masih mendapat kabar pembeliannya juga masih melalui SPBU. Bukan langsung melalui Pertamina. Jadi mereka tetap penjual eceran hanya saja alat yang dipakai sudah canggih’’ ujarnya.

Untuk diketahui, Pom Mini yang banyak dijumpai ini mayoritas menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Dari segi harga, Pertalite yang dijual di Pom Mini ini sama dengan harga Pertalite yang dijajakan penjual di botol. Yakni Rp 8.000 per litar. Harga ini lebih mahal dari Pertalite yang dijual di SPBU Pertamina, yakni di angka Rp 6.900 per liter. (rom/ros/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO