PACITAN, BANGSAONLINE.com - Gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala richter (SR) yang terjadi tadi malam (16/11) berpusat di 9,39 Lintang Selatan (LS) serta 113,09 Bujur Timur dan mengguncang beberapa kota tak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini ditegaskan Tri Mujiharto, Ketua Pelaksana BPBD Pacitan.
"‎Episenter terletak pada koordinat 9,39 LS dan 113,09 BT, tepatnya di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudra Hindia pada jarak 165 km arah tenggara Kota Malang pada kedalaman 91 km," ujar Tri Mujiharto.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Lebih lanjut, Tri mengatakan, peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Yogyakarta, seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI).
Menurut laporan, di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat hingga warga yang belum tidur terkejut dan mencoba berlarian keluar rumah. "Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak gempa bumi," tutur dia.
Sementara itu, bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng. Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 km hingga memicu terjadinya gempa bumi. Ciri gempa bumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempa bumi ini dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok.
Baca Juga: Ibadahsg Pte Ltd Singapura Bantu Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB baru terjadi 1 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan M=4,3. "Karena itu, warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok diimbau agar tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," tukasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News