GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ibadahsg Pte Ltd Singapura, lembaga yang dipimpin oleh Ustad Syamil bin Masruhen dan Ustad Firdaus bin Masruhen mengirim bantuan kepada warga terdampak gempa bumi di Pulau Bawean.
Hal itu diungkapkan Hepni, salah satu tokoh masyarakat di Pulau Bawean.
Baca Juga: Pemprov Jatim Tuntaskan Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean
"Bantuan dari Ibadahsg Pte Ltd Singapura yang dipimpin oleh Ustad Syamil bin Masruhen dan Ustad Firdaus bin Masruhen sudah kita salurkan kepada korban gempa di Bawean," ucap Hepni kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (30/3/2024).
Ia mengatakan bantuan yang disalurkan oleh Ibadahsg Pte Ltd Singapura sudah mencapai ratusan paket berisikan bahan-bahan pokok.
Tiap paketnya berisi beras 5 kg, telur 15 butir, susu, minyak 1 liter, sirup, teh kotak, dan roti 2 kaleng.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Sudah 3 hari ini bantuan terus kami salurkan untuk korban gempa," terang mantan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gresik ini.
Hepni akan terus berupaya untuk menggalang bantuan dari Singapura dan negara lain untuk membantu warga di Pulau Bawean yang sedang tertimpa musibah.
"Insya Allah, bantuan dari Singapura akan datang lagi," katanya.
Baca Juga: Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan
Menurutnya, masyarakat terdampak gempa di Pulau Bawean rata-rata mengaku belum menerima bantuan apa pun dari pihak pemerintah pasca gempa 22 Maret lalu.
"Saya tidak tahu persis apa bantuan dari pemerintah sudah sampai di Bawean dan belum dibagikan atau bagaimana. Yang pasti masyarakat korban gempa yang kami kasih bantuan mengaku belum terima bantuan dari pemerintah," ungkapnya.
Menurut Hepni, kondisi Pulau Bawean sangat memprihatinkan usai bencana gempa. Masyarakat masih banyak yang tinggal di tenda-tenda darurat. Meski sebagian ada yang sudah pulang ke rumah.
Baca Juga: Warga Bawean Desak Bupati Gresik Larang Adu Sapi-Thok-Thok, ini Pernyataan Sikap Mereka
"Yang tinggal di tenda-tenda darurat kebanyakan rumah mengalami rusak berat," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News