
GRESIK, BANGSAONLINE.com – Banjir yang terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, direspons oleh Wakil Ketua (Waka) DPRD Gresik, Lutfi Dhawam.
Ia mengatakan, salah satu penyebab banjir di Bawean adalah terjadinya pendangkalan sungai dan tempat penampungan air, sehingga tak mampu menampung volume air hujan.
Baca Juga: Diikuti 2.438 Peserta, Wabup Alif Berangkatkan Gerak Jalan Balongpanggang-Gresik
Karena itu, Lutfi Dhawam tersebut meminta Pemkab Gresik agar melakukan normalisasi kali dan kantong air agar bisa berfungsi dengan baik.
"Kali maupun kantong-kantong air harus dilakukan normalisasi untuk mencegah agar banjir di Bawean tak terus terjadi," ucap Dhawam, panggilan Pimpinan DPRD Gresik saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Jumat (24/1/2025).
Selain normalisasi penampungan air, Dhawam juga minta Pemkab Gresik membuat kolam retensi atau embung yang berfungsi untuk menampung air hujan. Juga sebagai tempat persediaan air saat musim kemarau, karena Bawean sering kekurangan air bersih.
Baca Juga: Dijamin Lancar! Atasi Kredit Dibayarkan Tidak Muncul 'No Result Found' saat Pemindahbukuan Coretax
"Keberadaan kolam retensi ini juga dapat dimanfaatkan airnya oleh warga saat musim kemarau untuk kebutuhan irigasi dan keperluan rumah tangga," tutur politikus Gerindra asal Pulau Bawean ini.
Untuk pembuatan kolam retensi, pihaknya akan mencarikan lahan kosong, baik milik pemerintah atau negara (tanah negara).
"Kami akan carikan lahannya dan akan kami ajukan ke Pemkab Gresik untuk pembuatan kolam retensi," terang Dhawam.
Baca Juga: Hari Pertama Jabat Wabup Gresik, Alif Tinjau Sekolah Rusak di Kedamean
Sebelumnya, hujan lebat yang melanda Pulau Bawean mengakibatkan sejumlah desa terendam banjir pada Kamis (23/1/2025). Selain permukiman, luapan air sungai juga mengakibatkan jalan desa hingga puluhan hektare sawah terendam.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, tercatat ada tiga desa yang terendam banjir, yakni Desa Lebak dan Sawahmulya di Kecamatan Sangkapura, dan Desa Sukaoneng di Kecamatan Tambak.
"Panjang 600 meter jalan desa dan 11 hektare sawah terendam. Ini masih data sementara," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, F. X. Driatmiko Herlambang. (hud/msn)
Baca Juga: Info Apakah Sudah Ditransfer BLT Rp600 Ribu Bank BRI, BSI, BNI dan Login Cekbansos di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News