GRESIK, BANGSAONLINE.com - Upaya Pemkab Gresik memperbaiki tata kelola saluran air di kota Gresik untuk mencegah banjir, tidak lah berjalan mulus. Sebab, titik banjir yang sudah dipasang drainase baik berupa box culvert atau sejenisnya, tetap banjir jika hujan deras.
Kondisi ini terjadi karena proyek box culvert tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan oleh rekanan. Misalnya, lubang saluran air (inlet) yang masuk ke box culvert lebih tinggi dari jalan. Akibatnya, air hujan tidak bisa masuk ke dalam box culvert. Tentu saja, genangan air tetap terjadi.
Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
Beberapa titik yang kerap banjir meski sudah ada box culvert di antaranya Jalan Dr. Wahidin SH, tepatnya di depan SPBU Petrokimia dan di depan kantor DPRD Gresik. Bahkan, halaman kantor DPRD Gresik baru-baru ini terendam akibat air hujan tidak bisa masuk ke box culvert. Penyebabnya pun sama.
"Baru-Baru ini halaman DPRD terendam karena air tak bisa masuk ke saluran. Kami akhirnya terpaksa bongkar salurannya," kata salah satu staf DPRD Gresik kepada BANGSAONLINE.com.
Sekretaris DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, Ida Lailatus Sa'diyah tidak menampik kalau ada rekanan terkadang kurang hati-hati dan cermat dalam penataan box culvert. Selain pengerjaan buruk, rekanan terkadang tidak membersihkan sisa-sisa bongkahan maupun bongkaran.
Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam
"Sehingga limbah tersebut menyumbat saluran air," kata dia. Dia mengaku sudah menegur rekanan-rekanan tersebut.
Proyek pengerjaan box culvert yang dilakukan Pemkab Gresik untuk mengatasi banjir kota Gresik sudah berjalan puluhan tahun. Anggaran yang digelontorkan pun sudah mencapai ratusan miliar baik dari APBD Gresik maupun APBN. Sebagai contoh, pada tahun 2013, Pemkab Gresik mendapatkan suntikan dana dari APBN Rp 7,7 miliar untuk project box culvert di Jalan Samanhudi Kecamatan Gresik.
Kemudian, pembuatan box culvert di sepanjang Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kebomas. Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut saat itu me ncapai sekitar Rp 2 miliar dari APBD tahun 2009. Anggaran sebesar itu digunakan DPU untuk memerbaiki saluran air di barat kantor PLN APJ Gresik menuju ke KIG (Kawasan Industri Gresik) dan PT PG (Petrokimia Gresik). Di pertigaan jalan tersebut, juga dibangun dua gorong-gorong raksasa, satu berukuran 1,4 x 1,2 meter, dan satu lagi berukuran satu meter persegi. (hud/ns)
Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News