JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Menjelang tutup buku, penyerapan anggaran tahun 2016 Pemkab Jombang masih mencapai 77,03 persen. Capaian itu dari total anggaran Rp 2 Triliun 570 Miliar 651 juta 376 ratus 368 ribu. Sedangkan realisasinya masih Rp 1.980.107.601.304. Capaian serapan ini terhitung per tanggal 28 November 2016.
Dinas PU Cipta Karya Pertamanan dan Kebersihan mernjadi instansi terbawah dalam penyerapan anggaran tahun ini. SKPD ini masih menyerap anggaran sekitar 48 persen dari total anggaran sebesar Rp 128.893.478.351.
Baca Juga: Jelang Pergantian Tahun, Empat Proyek PU Cipta Karya Jombang Belum Tuntas
“Iya, mereka (Dinas PU Cipta Karya Pertamanan dan Kebersihan, red) belum mencapai 50 persen penyerapan anggarannya,” kata Eka Suprasetya, Kepala DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Jombang, Selasa (29/11).
Eka melanjutkan, urutan terbawah kedua dalam penyerapan anggaran yakni Bagian Administrasi dan Kesejahteraan masyarakat Setdakab Jombang. Di mana, dari total anggaran sebesar Rp 11.609.150.000 masih direalisasikan Rp 5.868.002.322 atau sekitar 50,55 persen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menempati urutan ketiga instansi yang penyerapan anggarannya masih tergolong rendah. BPBD tercatat masih menyerap sebesar Rp 1.836.125.212 dari total anggaran Rp 3.598.260.833. “Kalau BPBD sampai sekarang mencapai 51,03 persen serapannya,” beber Eka.
Baca Juga: Pasca Penggeledahan KPK di Jombang (2): Menelisik Kemungkinan Seret Tersangka di Kota Santri
Selanjutnya, RSUD Ploso serapannya masih mencapai 56,66 persen atau senilai Rp 14.013.130.599 dari total anggaran Rp 24.731.463.500. “Selain empat instansi ini serapannya sudah diatas 70 persen. Kami tidak tahu apa alasan mereka masih minim penyerapan anggaran,” pungkas Eka. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News