JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Rendahnya serapan anggaran tahun 2016 di Kabupaten Jombang yang masih mencapai 77,03 persen terkendala berbagai persoalan. Semisal Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Pertamanan dan Kebersihan mengaku disebabkan terlambatnya proses lelang proyek.
Sedangkan bagian Administrasi dan Kesejahteraan Masyarakat memastikan pihaknya akan mencairkan anggaran yang belum terserap awal Desember ini. Di antara anggaran yang belum terserap itu yakni pencairan honor guru TPQ, bantuan tempat ibadah, dan bantuan hafid-hafidzah serta bantuan beasiswa keluarga tidak mampu.
Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jombang Siagakan Personel dan Peralatan
Kepala Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Jombang, Yudhi Adriyanto membenarkan pihaknya masih belum mampu menyerap banyak anggaran. Bahkan belum mencapai 50 persen, karena saat ini masih sekitar 48 persen.
’’Yang belum terserap mayoritas memang ada di proyek. Saat ini masih dikerjakan. Selain itu, memang keterlambatan proses lelang juga menjadi kendala,” ujarnya kepada Bangsaonline ditemui di Kantor Pemkab Jombang, Kamis (1/12). Pagi.
Terkait target penyerapan tahun ini, Yudhi hanya menarget sekitar 87 persen. ’’Tidak akan jauh dari tahun sebelumnya yang 85 persen serapan kita,” tandasnya.
Baca Juga: 8 Kecamatan di Jombang Rawan Banjir
Terpisah, Kabag Administrasi Kesra Setdakab Jombang, Mohammad Bisri mengatakan, sejumlah kegiatan penyaluran bantuan merupakan anggaran terbesar yang belum terserap di pihaknya. Meski demikian, ia berjanji akan mencairkannya pada awal Desember.
“Awal Desember nanti kita carikan. Bantuan itu untuk TPQ, perbaikan tempat ibadah, bantuan untuk hafid-hafidzoh, dan bantuan beasiswa untuk keluarga tidak mampu. Untuk bantuan honor guru TPQ sebesar Rp 4 miliar dan Rp 1 miliar untuk bantuan hafidz hafidzoh. Kalau itu sudah cair, persentase penyerapan juga naik,’’ tuturnya.
Bisri juga mengaku tak bisa jika memenuhi target serapan tahun ini mencapai 100 persen. Diperkirakan tahun ini juga hampir sama dengan tahun sebelumnya, hingga 86 persen. ’’Sebenarnya kalau bicara target 90 persen paling baik, ya nanti mungkin kisaran 85 sampai 90 persen,’’ pungkasnya.
Baca Juga: Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Jombang Gelar Rapat Konsolidasi Relawan
Seperti diberitakan sebelumnya, penyerapan anggaran tahun 2016 Pemkab Jombang masih mencapai 77,03 persen. Capaian itu dari total anggaran Rp 2 Triliun 570 Miliar 651 juta 376 ratus 368 ribu. Sedangkan realisasinya masih Rp 1.980.107.601.304. Capaian serapan ini terhitung per tanggal 28 November 2016.
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan mernjadi instansi terbawah dalam penyerapan anggaran tahun ini. SKPD ini terhitung per 28 November masih menyerap anggaran sekitar 48 persen dari total anggaran sebesar Rp 128.893.478.351.
Urutan terbawah kedua dalam penyerapan anggaran yakni Bagian Administrasi dan Kesejahteraan masyarakat Setdakab Jombang. Dimana, dari total anggaran sebesar Rp 11.609.150.000 masih direalisasikan Rp 5.868.002.322 atau sekitar 50,55 persen.
Baca Juga: Tak Bisa Berenang, Seorang Bocah di Jombang Tenggelam di Sungai Gunting
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menempati urutan ketiga instansi yang penyerapan anggarannya masih tergolong rendah hanya 51,03 persen. BPBD tercatat masih menyerap sebesar Rp 1.836.125.212 dari total anggaran Rp 3.598.260.833. Selanjutnya, RSUD Ploso serapannya masih mencapai 56,66 persen atau senilai Rp 14.013.130.599 dari total anggaran Rp 24.731.463.500. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News