Banjir di Bungah dan Dukun Belum Menunjukkan Tanda-tanda Surut

Banjir di Bungah dan Dukun Belum Menunjukkan Tanda-tanda Surut Warga korban banjir luapan Sungai Bengawan Solo ketika mengungsi. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Banjir luapan sungai Bengawan Solo yang melanda Kecamatan Dukun dan Bungah hingga Sabtu (3/11), atau hari ke-6, belum menunjukkan tanda-tanda surut. Luapan sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut telah merendam puluhan desa yang berada di sekitar DAS (daerah aliran sungai) Bengawan Solo.

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Gresik, Abu Hasan kepada BANGSAONLINE, Sabtu (3/12), mengungkapkan bahwa untuk Kecamatan Dukun, desa yang terendam meliputi Desa Karangcangkring dengan ketinggian 25-30 cm. Desa Gedongkedoan ada 2 rumah terendam dengan ketinggian 25 - 35 cm. Desa Dukunanyar sebanyak 11 rumah terendam dengan tinggi genangan 40 - 55 cm, lalu 1 warung tergenang dengan ketinggian 40 - 45 cm.

Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran

Selain itu, kata Abu Hasan, di wilayah tersebut jalan desa tergenang dengan ketinggian 40 - 45 cm, sepanjang 150 meter. Jalan Raya tergenang dengan ketinggian 40 - 45 cm, sepanjang 150 M. Kemudian, di Desa Tiremenggal ada 8 rumah terendam dengan ketinggian genangan 35 - 40 cm. Areal persawahan tergenang seluas 40 hekter dengan ketinggian genangan 50 - 65 cm. Jalan Desa tergenang dengan ketinggian 35 - 40 cm sepanjang 150 meter.

Selanjutnya, Desa Bangeran, persawahan tergenang seluas 40 hektar dengan ketinggian genangan 45 - 55 cm. Jalan Desa tergenang dengan ketinggian 35 – 45 cm, sepanjang 200 meter. Desa Lowayu, persawahan tergenang seluas 45 hektar dengan tinggi genangan 45 - 55 cm. Desa Baron, 18 rumah tergenang dengan ketinggian genangan 40 - 50 cm (bagian belakang). Desa Madumulyorejo, 18 rumah terendam dengan ketinggian genangan 40 – 50 cm. Jalan Desa tergenang dengan ketinggian 70 - 75 cm, sepanjang 100 meter. Untuk warga yang mengungsi di desa tersebut 22 KK (kepala keluarga).

Desa Jrebeng, 6 rumah tergenang dengan ketinggian genangan 35 – 45 cm. 1 masjid tergenang dengan ketinggian genangan 25 – 30 cm. Sementara warga mengungsi 8 KK (26 jiwa). Dan, Desa Bulangan, 4 rumah tergenang dengan ketinggian genangan 25 – 35 cm.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam

Sementara untuk Kecamatan Bungah, lanjut Abu Hasan, desa yang tergenang di antaranya, Desa Sungonlegowo, ada 8 rumah dengan ketinggian genangan 35 - 45 cm. Jalan Desa tergenang 35 - 45 cm sepanjang 200 m.

Desa Bedanten, persawahan tergenang seluas 20 hektar dengan ketinggi genangan 45 - 50 cm. Desa Mojopuro Wetan, persawahan tergenang seluas 20 hektar dengan ketinggian genangan 45 - 50 cm. Sebanyajk 4 rumah tergenang dengan ketinggian genangan 30 - 35 cm.

Desa Mojopuro Gede, bantaran sungai dan 20 hektar persawahan tergenang dengan ketinggian genangan 45 - 50 cm. 2 rumah tergenang dengan ketinggi genangan 25 - 40 cm. Desa Sukorejo, 20 hektar persawahan tergenang dengan ketinggi genangan 45 - 50 cm. Desa Bungah, 39 rumah tergenang dengan ketinggi genangan 35-100 cm. Jalan desa tergenang 25 - 60 cm, sepanjang 2 KM.

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir

Kemudian, 15 hektar areal persawahan tergenang dengan ketinggian genangan 65 - 70 cm. Warga Mengungsi sebanyak 13 KK.

Desa lain terendam adalah, Desa Masangan, 20 hektar persawahan tergenang dengan ketinggian genangan 35 - 50 cm. Desa Sukowati, 20 hektar persawahan tergenang dengan ketinggian genangan 45 - 50 cm. Desa Melirang, 20 hektar persawahan tergenang dengan ketinggi genangan 35 - 45 cm.

Abu Hasan menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan berapa kerugian materi yang diderita para korban banjir. "Kerugian materi masih dalam pendataan tim BPBD Kabupaten Gresik," jelas Hasan.

Baca Juga: Tanggul Anak Kali Lamong di Desa Dadapkuning Gresik Jebol

Untuk penanganan banjir, lanjutnya, upaya yang dilakukan BPBD adalah koordinasi dengan Muspika setempat, pendataan pada areal permukiman, persawahan dan jalan yang terdampak. Kemudian, pemantauan langsung pada daerah yang terdampak, menyiagakan perahu fiber di wilayah terdampak, pendirian tenda dan pembagian selimut bagi pengungsi, pemberian bantuan pada desa terdampak.

Hasan menambahkan, bahwa kondisi sungai Bengawan Solo hingga Sabtu (3/12) arusnya deras, air warna air coklat, keruh dan bercampur sampah.

Sementara jalan Raya Gresik – Bungah (Jalan lama) tergenang 65 - 75 cm sepanjang 700 meter (Koordinat : -7.058515° ; 112.577277° s/d -7.05694° ; 112.57604°).

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, 9 Desa di Gresik Terendam

Untuk kondisi cuaca di Kabupaten Gresik, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG (Badan Metriologi Klimatologi dan Geofisika), bahwa wilayah Gresik cuaca hujan petir, suhu 22 - 32° C, kelembapan 65 - 90 persen, kecepatan angin 28 km/jam dan arah angin ke Selatan.

Sedangkan untuk pulaua Bawean, cuaca hujan ringan, suhu 25 - 30° C, kelembaban 73 - 97 persen, kecepatan angin 20 km/jam dan arah angin Selatan - Barat Laut. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO