SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Faktor keamanan menjadi perhatian utama jelang libur Natal dan tahun baru. Oleh karenanya, apel pengamanan gabungan digelar di Taman Surya, Jumat (23/12). Apel tersebut dihadiri pasukan gabungan dari unsur Polri, TNI, Pemkot Surabaya, PLN, serta PMI.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bertindak sebagai inspektur apel mengajak semua lapisan masyarakat turut menjaga keamanan dan ketertiban selama libur panjang akhir tahun. Sebagai langkah antisipasi, Risma -sapaan Tri Rismaharini- telah mengeluarkan surat edaran. Isi surat edaran tersebut, tak hanya mewaspadai potensi aksi terorisme, melainkan juga antisipasi bahaya kebakaran.
Baca Juga: Korem 084/Bhaskara Jaya Gelar Doa Bersama Jelang Malam Pergantian Tahun
Risma mengimbau agar warga aktif mengamankan wilayahnya masing-masing. Bilamana dijumpai potensi gangguan, warga diharapkan segera melapor kepada pihak berwajib. Selain itu, tamu yang menginap lebih dari satu hari dikenakan wajib lapor kepada RT/RW setempat.
Risma menegaskan, saat malam pergantian tahun di Surabaya tidak ada car free night. “Ya karena terlalu berat untuk penjagaan petugas keamanannya. Lebih baik petugas keamanan kami fokuskan di obyek-obyek strategis saja, jadi tidak ada car free night,” tegasnya.
Hal senada juga diutarakan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal. Dia mengimbau warga lebih baik melakukan refleksi diri di rumah bersama keluarga saat malam pergantian tahun. “Daripada hura-hura di luar lebih baik di rumah saja. Lebih bermanfaat bersama keluarga,” ujarnya.
Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya Intensifkan Pengawasan Malam Tahun Baru
Lebih lanjut, Iqbal yang baru dilantik sebagai Kapolrestabes Surabaya pada 6 Desember lalu ini menyatakan, sedikitnya 1.887 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Pemkot Surabaya dan ormas siap mengamankan Kota Pahlawan selama libur panjang Natal dan tahun baru. 1.200 di antaranya merupakan personel dari Polri.
Iqbal mengatakan, pihaknya akan mendirikan pos-pos pengamanan di beberapa titik strategis. Di samping itu, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat ibadah Natal, Polrestabes Surabaya telah berkoordinasi secara intensif dengan pihak gereja. Sebanyak 361 gereja di Surabaya telah masuk radar pantau aparat kepolisian.
“Tentunya, gereja-gereja tersebut akan mendapat pengamanan dari pihak TNI dan kepolisian agar umat Kristen dan Katolik dapat menjalankan ibadah dengan rasa aman,” imbuh mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 Melalui Air Liur, Pemkot Surabaya Razia Pedagang Trompet
Tidak hanya tempat-tempat ibadah, kata Iqbal, pengamanan juga menyentuh beberapa obyek vital. Misalnya, tempat-tempat wisata, pelabuhan, terminal serta bandara. “Tak terkecuali, kantor-kantor pemerintahan dan kantor konsulat jenderal negara sahabat juga mendapat perhatian dari pihak kepolisian,” terangnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News