SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejarah Pemilihan Gubernur Jawa Timur digelar secara langsung, PDI Perjuangan selalu konsisten mengusung kader partai. Pilgub 2008, PDIP mengusung kader senior Sutjipto berpasangan dengan kader Golkar Ridwan Hisjam. Sedangkan di Pilgub 2013, PDIP justru mencalonkan Bambang DH dan MH. Said Abdullah yang sama-sama kader tulen. Namun ironisnya, kader partai yang diusung PDIP itu selalu kandas.
Belajar dari pengalaman tersebut, PDI Perjuangan Jatim yang mempunyai 19 kursi di parlemen bersikap lebih realistis dalam mengusung Cagub-Cawagub untuk Pilgub Jatim tahun 2018 mendatang. Terbukti, partai Nasionalis warisan Bung Karno membuka pintu selebar-lebarnya kepada tokoh maupun figur non-partai atau di luar kader untuk maju sebagai kandidat Cagub melalui PDIP.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
“Kami akan membuka seluas-luasnya pendaftaran kepada semua masyarakat yang berminat dan berkemampuan untuk menjadi Gubernur dan Wagub Jatim,” tegas Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno, Rabu (22/2).
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini mengungkapkan, sesuai SK 031, DPD PDIP diberi mandat partai untuk melakukan penjaringan kandidat Cagub dan Cawagub. Sedangkan yang berwenang untuk menyaring adalah DPP, sementara yang memutuskan adalah Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Untari menambahkan, dalam proses penjaringan kandidat Cagub-Cawagub, pihaknya mempunyai sejumlah kriteria secara politik yang harus dipenuhi. Di antaranya, paham dan mau melaksanakan 4 Pilar Kebangsaan, paham pemerintahan serta potensi Jatim, paham visi misi dan tujuan PDIP, dekat dengan rakyat, mau melayani. Memiliki rekam jejak positif di masyarakat, mampu menggerakkan mesin partai berikut tim sukses dan berlatar Nasionalis-Religius.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
“Sedangkan kriteria secara personal harus harmonis dengan partai. Hal ini menjadi syarat penting, karena bagaimana mau jalan bareng dan berjuang kalau tidak bisa harmonis dan kompak,” imbuh politsi asal Malang itu.
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, sampai saat ini ada dua figur yang mengerucut untuk dipertimbangkan maju sebagai Cagub dari PDIP. Keduanya sama-sama non-kader juga non-partai. Salah satunya adalah Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Muslimat NU yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial RI.
Calon lainnya adalah Saifullah Yusuf, Ketua PBNU yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI yang lompat ke PKB dan kemudian menjadi Sekjen DPP PKB itu juga punya peluang untuk maju pilgub dengan kendaraan PDIP.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
“Rekom Pilgub ada di tangan Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri. Tapi proses di bawah tetap melalui DPD sebagai infrastruktur partai di tingkat provinsi,” pungkas anggota Komisi C di DPRD Jatim ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News