GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kerusakan jalan sepanjang Betoyo-Pecuk Kecamatan Manyar, terus menjadi sorotan publik. Kalau sebelumnya, masyarakat menyorot kerusakan jalan yang berdebu dan tak kunjung diperbaiki (diaspal), sekarang giliran masyarakat menyorot kemacetan yang terjadi di jalan sepanjang 15 km yang terjadi hampir setiap hari.
Ternyata, kemacetan jalan tersebut dipicu oleh beberapa hal. Di antaranya, tetap diizinkannya kendaraan bertonase besar untuk masuk, meski sudah diportal. Pertanyaannya, mengapa kendaraan besar bisa masuk?
Baca Juga: Pemdes Kembangan Gresik Gencar Pavingisasi Jalan Lingkungan
"Kendaraan besar bisa masuk karena ada polisi cepek yang mengizinkan masuk. Mereka diduga pungli (pungutan liar)," cetus Anggota FPDIP DPRD Gresik, Noto Utomo kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (16/3).
Kata Noto, kendaraan besar itu memberikan sejumlah kepada polisi cepek yang berjaga di sekitar portal. "Kendaraan besar diizinkan masuk ke jalan Betoyo-Pecuk setelah saya tanya ternyata sopirnya kasih uang pelicin Rp 50 ribu," ungkap Noto.
Sebagai wakil rakyat, Noto mempertanyakan kenapa ada polisi cepek yang diizinkan beroperasi di sana. "Kalau keberadaan mereka legal, uang pungutan itu larinya ke mana? Mengapa tidak ditertibkan?, Itu kan harus diusut," desak politisi muda PDIP asal Kecamatan Bungah ini.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
Karena itu, Noto meminta agar pihak-pihak berwenang terhadap keberadaan jalan Betoyo-Pecuk tidak tinggal diam. "Tolong keseriusan kepada para pihak berwenang untuk menertibkan para polisi cepek di Jalan Betoyo-Pecuk," pinta Noto.
Menurutnya, keberadaan para polisi cepek yang mengizinkan kendaraan besar masuk ke jalan Betoyo-Pecuk makin memperparah kemacetan jalan. Sebab, jalan yang kondisinya sudah rusak dan bergelombang, ditambah lagi diizinkannya kendaraan besar masuk.
"Saya minta ada penindakan. Kasihan masyarakat, sudah kena debu ditambah macet lagi," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News