SURABAYA (BangsaOnline) – Keberadaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kawasan eks lokalisasi Dolly Surabaya mendapatkan perhatian khusus dari jajaran Polda Jawa Timur. Pengamanan 26 TPS di eks Dolly dilakukan lebih ekstra dibandingkan dengan 4.008 TPS di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
Khusus di Dolly dan Jarak, pola pengamanannya, 2 TPS dijaga oleh 2 anggota kepolisian serta dibantu 4 petugas Linmas. Saat pelaksaan coblosan, Rabu (9/7/2014), Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono melakukan sidak ke TPS 86 dan 87 di kelurahan Putat Jaya, kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak. “Selain pengamanan pada 10 zona, kami juga member perhatian pada pengamanan TPS di eks Dolly dan Jarak,” cetus Unggung Cahyono.
Baca Juga: Darurat Pengemudi Mabuk di Surabaya, Polisi Gelar Razia
Unggung
menyatakan, warga tampak antusias mendatangi TPS yang disediakan di kawasan
tersebut. Situasi kondisi juga tetap terkendali. “Kami semalam juga menggelar
razia besar-besaran untuk mengantisipasi serangan fajar juga razia dengan
sasaran sajam dan narkoba,” jlentreh Irjen Pol Unggung Cahyono.
Kata Unggung, meski sempat tersiar kabar bakal terjadi golput besar-besaran di
kawasan eks Dolly dan Jarak, namun dengan sidak yang dilakukannya ke TPS di
kawasan itu, kabar itu tidak terbukti. “Ternyata masyarakat di sini antusias
untuk memberikan hak politiknya,” beber Unggung Cahyono.
Kapolda Jatim juga menjelaskan lebih lanjut, untuk mengantisipasi situasi di Sampang,
pihaknya telah mensiagakan 3 kompi Brimob, dimana berkaca pada pengalaman Pileg
yang lalu, adanya upaya penghentian penghitungan suara serta adanya
penghadangan saat pengiriman kotak suara.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan,
pihaknya sengaja memberikan pola pengamanan yang lebih pasca deklarasi
penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut. "Setelah kami
mendapat informasi dari anggota intelejen, maka saya putuskan melakukan
penambahan personel dengan pola pengamanan 2 TPS dijaga 2 polisi dibantu 4
Linmas," terang Setija
"Tentunya ini setelah pasca Deklarasi penutupan lokalisasi oleh pemerintah
kota, kami melakukan pengamanan yang cukup ketat, karena kami tidak ingin ada
gejolak dan tetap menciptakan surabaya aman," beber Setija.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News