Pemkot Bentuk Satgas Penanggulangan Bencana di Lima Wilayah

SURABAYA (bangsaonline) - Meski Indonesia merupakan negara rawan seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami hingga banjir, tetapi Kota Surabaya bukanlah kota yang termasuk dalam kawasan rawan . Namun, situasi itu tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merasa terlena. Sebaliknya, Pemkot Surabaya waspada terhadap kemungkinan terjadinya .

Kewaspadaan terhadap potensi terjadinya itu diwujudkan Pemkot Surabaya dengan membentuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan di Kota Surabaya. Nantinya, Kota Surabaya akan memiliki Satgas penanggulangan yang tidak hanya ada di pusat kota, tetapi juga tersebar di lima kawasan.

Baca Juga: Siaga Bencana, Pj Gubernur Jatim Ikuti Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB di Grahadi

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika memberikan pengarahan perihal pembentukan Satgas penanggulangan kepada lurah, camat dan jajaran dinas di Graha Sawunggaling Lantai VI gedung Pemkot Surabaya, Senin (14/7) mengatakan, Pemkot mengambil pelajaran dari Jepang tentang bagaimana cara mengatasi .

“Saya berharap tidak terjadi apa-apa di Surabaya. Tetapi kalau terjadi sesuatu kita harus siap. Kita harus sedia paying sebelum hujan. Nah, kalau ada Satgas di masing-masing wilayah, kalau terjadi apa-apa kan geraknya jadi lebih cepat karena tidak terpusat di satu pusat saja,” jelas Walikota Tri Rismaharini.

Dijelaskan walikota, Satgas penanggulangan tersebut akan dibentuk di lima wilayah. Dari mulai wilayah Surabaya pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Selatan. Di masing-masing wilayah ada koordinatornya, dari mulai dokter sampai petugas lapangan. “Kami juga akan menyiapkan peralatan di tiap wilayah. Kami siapkan perahu karet, tenda, sleeping bed, penjernihan air, peralatan baju kebakaran dan juga tabung oksigen. Termasuk juga makanan,” sambung walikota.

Baca Juga: Rawan Terjadi Angin Puting Beliung, Pakar ITS Serukan Kesiapan Mitigasi Bencana

Untuk saat ini, walikota mengakui, pekerjaan rumah bagi Pemkot adalah menyiapkan tenaga yang memiliki skill dalam penanggulangan . Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan mencontohkan, personel Satgas penanggulangan harus paham bagaimana cara memasang tenda, menyelamatkan warga dan juga berenang atau mengemudikan mobil.

“Yang belum memang skill. Makanya tolong siapkan dulu anggotanya. Nanti misalkan ada yang belum bisa renang, nanti kita ajari renang. Nanti kita akan datangkan expert untuk melatih skill dari Satgas kami,” sambung walikota.

Walikota yang sudah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan level nasional dan internasional ini menambahkan, nantinya, bila skill dari personel Satgas penanggulangan Pemkot Surabaya sudah terlatih, jelas itu akan berguna. “Di Surabaya tidak rawan . Banjir di kawasan barat yang lalu itu kan karena tanggulnya jebol saja. Tapi nanti, kalau skill personel nya sudah terlatih, kami bisa membantu wilayah lain yang membutuhkan pertolongan apabila terjadi ,” sambung walikota.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Penanganan Korban, Personel Polsek Tulang Ikuti Pelatihan PPGD dan TPTKP

Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya, Soemarno menambahkan, yang paling mendesak di Surabaya adalah mengantisipasi datangnya musim kemarau dan musim penghujan. “Keberadaan Satgas penanggulangan ini diharapkan bisa berperan efektif bagi kehidupan masyarakat Surabaya,” ujar Soemarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO