BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tradisi grebek pancasila untuk memperingati Hari Lahir Pancasila di Kota Blitar dilaksanakan mulai sore sampai tengah malam.
Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar mengatakan ritual peringatan lahirnya Pancasila sengaja dilaksanakan sore sampai malam karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Pria di Kota Blitar Terancam 6 Tahun Penjara
Grebek pancasila dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dengan tradisi bedhol pusaka, atau pemindahan pusaka dari rumah dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi diarak menuju kantor Pemkot Blitar. Pusaka yang disimpan rapi dalam tiga peti kayu itu berupa Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dan Bendera Merah Putih. Selain itu ada ukiran kayu Burung Garuda dan photo Bung Karno. Benda pusaka tersebut merupakan peninggalan Bung Karno di Kota Blitar yang selama ini disimpan di Istana Gebang Jl. Sultan Agung.
Setelah itu, dilanjutkan dengan malam tirakatan yang dipusatkan di balai kota Koesoma Wicitra Kota Blitar. Kemudian, tepat pukul 08.00 WIB, acara dilanjutkan dengan upacara budaya dan kirab gunungan lima yang digelar di alun-alun Kota Blitar dari alun-alun menuju makam Bung Karno. Dengan teman "Saya Indonesia, Saya Pancasila, Pancasila sebagai pemersatu bangsa dalam kebhinekaan" dalam rangkaian grebek Pancasila tersebut, dilakukan kirab lima gunungan sebagai simbol lima sila dalam Pancasila.
"Ini adalah tradisi kita yang alhamdulillah pada tahun ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Agar semua berjalan sempurna dan tidak menganggu kekhusukan menjalankan ibadah puasa maka acara grebek pusaka ini kita laksanakan malam hari," tutur Samanhudi Anwar, Kamis (1/06).
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Pada sambutannya, orang nomor satu di Kota Blitar tersebut merasa bersyukur dan bangga. Karena sejak tahun ini, tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya pancasila telah diperingati dengan menetapkannya sebagai hari libur nasional.
"Awalnya memang hanya di Kota Blitar 1 Juni sebagai hari lahir pancasila diperingati secara berbeda dengan daerah-daerah lain dengan menggelar grebek Pancasila. Untuk itu kita sebagai warga Kota Blitar harus bangga kareba dari Kota Blitar peringatan hari lahir Pancasila akhirnya diakui pemerintah," tegasnya.
Baca Juga: Malam Minggu, Petugas Gabungan Razia Sejumlah Kos di Kota Blitar, 15 Pasangan Diamankan karena ini
Pada kesempatan itu Samanhudi Anwar juga membacakan sambutan Presiden Jokowi yangmengingatkan warga Indonesia, khususnya warga Kota Blitar untuk bersama menjaga semangat persatuan dalam kebhinekaan. Selain itu juga disampaikan ketegasan pemerintah dalam menindak semua unsur yang bisa menggoyang keutuhan NKRI.
"Saya berharap, warga Blitar bisa menjaga keberagaman ini supaya menjadi contoh bagi daerah lainnya," pungkas Samanhudi.
Tak hanya serangkaian grebek Pancasila, tahun ini Pemkot Blitar juga menggelar pawai lampion setelah acara kirab gunungan lima. Hal tersebut membuat warga Kota Blitar tumpah ruah ke jalanan menyaksikan.
Baca Juga: Polisi Gerebek Warnet yang Fasilitasi Judol di Kota Blitar, Kakek 73 Turut Diamankan
Asna (26) salah satu warga Kota Blitar mengaku jika sengaja meluangkan waktu untuk menyaksikan serangkaian acara grebek Pancasila tersebut. Selain penasaran karena baru tahun ini digelar pada malam hari, ia juga mengaku menyaksikan acara tersebut sambil menunggu waktu sahur. "Senang banget karena ternyata ada pawai lampion juga," tuturnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News