Maling Sepeda Ontel di Banjarkemantren Babak Belur Dimassa

Maling Sepeda Ontel di Banjarkemantren Babak Belur Dimassa Ilustrasi

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Prasetyo (19) warga Ponorogo yang ngekos di Kepuhkiriman Kecamatan Waru kedapatan mencuri sepeda ontel. Ia kepergok warga sekitar saat menuntun barang jarahannya. Akibatnya, ia langsung dimassa hingga babak belur.

Prasetyo diketahui tidak sendirian saat melancarkan aksinya melainkan bersama tiga teman lainnya. Namun, tiga temannya itu berhasil kabur ketika warga menyergap. Kini ketiga teman Prasetyo menjadi buron polisi. 

Komplotan pemuda belia itu beraksi di Desa Banjarkemantren, Buduran, Kamis malam (6/7). Empat orang itu boncengan dengan dua motor. Mereka keliling mencari sasaran sebelum akhirnya berhenti di depan rumah Nizar Zuchilmi pukul 19.00. “Ada sepeda pancal bagus, kelihatannya mahal. Mereknya juga terkenal,” kata Prasetyo menceritakan aksinya.

Prasetyo lantas turun dari motor. Dia hendak membawa kabur sepeda berwarna kuning itu. Kuli bangunan tersebut berani menjadi eksekutor karena sebelumnya diberi Rp 120 ribu oleh tiga teman yang belum lama dikenalnya. “Hasil penjualan sepeda juga akan dibagi rata,” ungkapnya.

Nahas, korban melihatnya ketika sedang menuntun sepeda dari tempat semula. Nizar spontan berteriak maling. Mendengar teriakan itu, tiga pelaku lain yang menunggu di atas motor langsung kabur. Prasetyo tertinggal sebelum akhirnya dikepung warga.

Massa yang jengkel lantas menghakiminya. Prasetyo sempat menjadi bulan-bulanan selama beberapa saat. Beruntung, tidak lama berselang sejumlah polisi tiba di lokasi kejadian. Prasetyo lantas diamankan ke dalam mobil patroli. Mereka membawanya ke mapolsek untuk diperiksa.

Kanitreskrim Polsek Buduran Ipda Nanang Mulyono menjelaskan, korban saat itu baru selesai mandi. Nizar lantas keluar untuk memasukkan sepeda yang ada di halaman rumah. “Harga sepeda yang dicuri sekitar Rp 4,2 juta,” ucapnya.

Nanang mengaku keberadaan tiga pelaku lain belum terlacak. Meskipun begitu, pihaknya tidak akan berhenti memburu mereka. “Usianya masih muda-muda. Mereka dan pelaku saling kenal karena sering nongkrong di tempat yang sama,” jelasnya. (cat/rev)