
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Kecelakaan Maut kembali terjadi di Jalan Pantura, tepatnya Jalan Raya Pantai Bentar, Desa Curahsawo, Kabupaten Probolinggo, Jum'at (14/7) dini sekitar pukul 02.30 WIB. Kecelakaan maut itu melibatkan bus Medali Mas dan truk bermuatan pakan ternak. Akibat kecelakaan itu, 10 orang tewas.
Perlu diketahui, kecelakaan maut yang menewaskan 10 korban jiwa ini mengingatkan kejadian yang sama pada akhir bulan puasa lalu. Kecelakaan yang sama juga terjadi di jalan raya dekat pantai Bentar itu dengan menewaskan 6 korban jiwa antara mobil Avanza dengan Bus.
Kini, ini menjadi peringatan bagi pengendara jika jalan Raya di Kabupaten Probolinggo cukup berbahaya. Karena, banyak tikungan tajam dan jalan yang sempit.
Sementara, kronologi kecelakaan yang cukup tragis itu berawal ketika bus Medali Mas yang dari arah timur melaju dengan kecepatan tinggi menabrak truk yang bermuatan pupuk dari arah berlawanan. Tepat di tikungan tajam, bus yang disopiri Rifa'i terlihat menikung tajam dan memakan badan jalan.
Tak bisa dihindari lagi, hantaman bodi sisi kiri bus bernopol N 7130 UA terus menggesek bodi truk bernopol DR 8600 AB tersebut. Terjadi serempetan dahsyat antara kedua kendaraan besar itu. Tak pelak, banyak penumpang yang terpental dari tempat duduknya.
Para penumpang yang duduk di sisi kanan, rata-rata mengalami luka parah dan meninggal di tempat. Terlihat, darah banyak berceceran di dalam bus, pintu masuk dan keluar bus.
Arifin, kondektur bus, membenarkan jika laju truk terlalu ke kanan hingga berserempetan dengan kendaraannya.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, dari 10 penumpang yang meninggal dunia, 2 di antaranya turis asing. Sedangkan 9 penumpang lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Wonolangan.
Hingga siang ini data penumpang yang meninggal 10 orang. 6 korban berjenis kelamin perempuan, 4 korban berjenis kelamin laki laki. 1 turis asing diduga bernama Simon diperkuat karcis bus yang dibawa korban.
Polda Jatim dan Polres Probolinggo Langsung Olah TKP
Pihak kepolisian dari unsur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim dan Satlantas Polres Probolinggo selesai melakukan olah TKP, atas kecelakaan bus Medali Mas dan truk pengangkut pakan ternak di jalur Pantura Pantai Bentar.
Hasil olah TKP, penyebab kecelakaan diketahui karena bus melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan tajam bermarka panjang. Sementara sopir tak menguasai medan.
Direktur Dirlantas Polda Jatim, Kombes Ibnu Isticha mengatakan kepada media, bus bernopol N 7130 UA melaju dari arah timur. Sesampai di lokasi kecelakaan, bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, 80 KM/jam. Padahal, di sana tikungan tajam dan bermarka panjang.
"Sopir bus diduga tidak menguasai medan dan tidak bisa mengendalikan bisnya saat menikung, karena kecepatannya 80 KM/jam. Saking cepatnya, bus sampai oleng dan keluar marka. Di waktu bersamaan, ada truk dari arah berlawanan. Sehingga tabrakan atau serempetan sisi kanan bus dan truk tak bisa dihindarkan,” jelasnya.
Ibnu menambahkan, bodi bus sisi kanan rusak parah, usai menghantam bak truk. Bus membentur bodi truk terlebih dulu, kemudian truk oleng dan mengarah ke badan bus.
“Baik sopir truk maupun sopir bus selamat. Sekarang diperiksa di kantor Satlantas Polres Probolinggo. Sopir truk bernopol DR 8600 AB bernama Munawir (40), warga Mataram NTB. Sedangkan sopir bus Medali Mas N 7130 UA bernama Rifai A Kerto (48), warga Pasuruan, Jatim,” pungkas Ibnu.
Hingga berita diturunkan, para korban sudah dilakukan evakuasi dan masing-masing korban meninggal sudah dijemput oleh pihak keluarganya untuk dikebumikan.
Para korban meninggal adalah sebagai berikut :
1. Suyono (45), warga desa Gunung Ronggo, RT/RW 11/02, Kecamatan Paginu, Malang.
2. Jumiati (51) Warga Desa Mulyo Arjo, RT/RW 02/10 Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
3. Sukir (35) Warga Desa Argosari, RT/RW 06/02, Kecamatan Jabung, Malang.
4. Maria Yustiani Eni (41) Warga Babakan, Bali.
5. Simon, Turis. Tapi belum diketahui berasal dari Negara mana.
Sedangkan lima orang korban lainnya masih belum terindentifikasi dan sementara masih dinyatakan sebagai Mr dan Mrs X.
Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Syaifudin mengatakan sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi di TKP termasuk kedua sopir. "Nanti lah, kita masih fokus untuk melakukan pemeriksaan," ujar Kapolres di tempat terpisah kepada sejumlah wartawan. (ndi/rev)