KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bappeko mulai mengotak-atik peluang munculnya pendapatan dari Corporate Social Responsibility (CSR) di Kota Mojokerto. Potensi dari tanggung jawab sosial perusahaan itu digunakan sebagai fasilitas masyarakat.
”Kami membentuk Forum CSR yang nantinya akan bertugas menjadi penghubung ke perusahaan-perusahaan. Dan forum itu nantinya yang menjadi pelaksana di lapangan dari CSR yang diberikan perusahaan,” tutur Harlistyati, Kepala Bappeko Mojokerto, Jumat (29/9).
Baca Juga: Bappeko Mojokerto Serukan Pendistribusian CSR Saat Ramadan
Harlistyati mengatakan pembentukan Forum CSR mengacu pada Perda Nomor 1 tahun 2016 Koa Mojokerto hasil Perda inisiatif Dewan. Dalam regulasi itu diatur terkait tata cara pengumpulan CSR serta aturan main lainnya.
”CSR itu bersifat sukarela dan untuk menentukan bentuk bantuan CSR itu sepenuhnya menjadi kewenangan perusahaan,” tambahnya.
Menurut Harlis, banyak keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dengan aktif mengeluarkan CSR. Di antaranya brand positioning, memperluas market share, menaikkan image perusahaan, serta menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan itu.
Baca Juga: Proyek Urgent 2019 Masuk Skala Prioritas Bapekko Kota Mojokerto
”Sekarang di Kota Mojokerto masih perusahaan yang besar-besar saja yang aktif mengeluarkan CSR. Misalnya Telkom dalam bentuk pelatihan UKM, Bank Jatim memberikan mobil sekolah gratis dan Pertamina masih dalam proses yang akan memberikan bantuan mobil perpustakaan keliling,” katanya.
Harlis mencontohkan, kebakaran Pasar Benpas yang terjadi pekan lalu, bisa menjadi inisiasi mencari perusahaan yang peduli untuk memberikan bantuan dalam bentuk CSR. ”Momen itu bisa dijadikan Forum CSR untuk ambil peran, seperti mendatangi perusahaan untuk minta partisipasi dalam bentuk CSR,” tambahnya.
Terkait musibah kebakaran Pasar Benpas, Harlis menyebut, jika pemerintah daerah sudah mengeluarkan gagasan menyiapkan relokasi di kawasan Kedungsari dengan lahan seluas 4 ribu meter persegi dengan anggaran Rp 500 juta dari pos dana tak tersangka di APBD.
Baca Juga: Dana RW Rp 8,2 Miliar Disoal, Dewan Gelar Hearing Hari Ini
”Forum CSR bisa bersinergi dengan Pemda untuk membantu para pedagang pasar yang menjadi korban kebakaran itu. Bisa dalam bentuk bangunan maupun permodalan,” tambah Harlistyati.
Kalangan DPRD Kota Mojokerto mengapresiasi langkah Bappeko membidani lahirnya forum CSR ini. Meski demikian, lembaga wakil rakyat ini berharap Bappeko terus melakukan pendampingan kegiatan Forum CSR.
”Karena Forum CSR merupakan lembaga baru. Bappeko harus melakukan pendampingan, karena selama ini urusan CSR itu dihandel Bappeko,” lontar Deny Novianto, anggota DPRD Kota Mojokerto asal Demokrat. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News