Tim investigasi Dinas Perhubungan saat mendatangi lokasi tugboat, beberapa waktu lalu.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sudah sembilan bulan tugboat dengan nama lambung KM Tampakan mangkrak di pesisir pantai Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Kapal yang disewa oleh PT Holcim Indonesia tersebut diprotes karena keberadaanya dinilai menganggu aktivitas nelayan setempat.
Bahkan Arif Rahman Hakim, Kepala Desa Socorejo, turun tangan untuk untuk menanyakan langkah konkret kepada pemilik kapal maupun PT Semen Holcim selaku pengguna.
Baca Juga: Semen Dynamix Incar Pasar Ritel Jawa Timur
"Kalau sampai tanggal 28 Oktober ini tidak ada penyelesaian dari pihak-pihak terkait dan memberikan kompensasi pada nelayan, maka kita akan tuntut pencabutan izin operasi PT Multi Cargo Energy," kata Arif Rahman Hakim saat ditemui BANGSAONLINE.com, Kamis (19/10).
"Satu hal yang patut dicatat, bahwa amanah dari nelayan terdampak itu yang akan diperjuangkan. Apapun itu PT Holcim harus bertanggung jawab," tegasnya.
Untuk menyelesaikan polemik ini, pada 25 Oktober nantik pihak-pihak terkait akan diundang dalam pertemuan membahas keberadaan kapal tersebut.
Baca Juga: Begini Arah PT Holcim Pasca Gabung ke Semen Indonesia
Dikonfirmasi terkait hal ini, Indriyani Siswati, Humas PT Holcim Indonesia mengatakan bahwa pihak manajemen saat ini terus melakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait untuk penyelesaian tugboat tersebut.
"Perlu dicatat, bahwa tugboat itu bukan lagi masalah internal perusahaan Holcim. Sebab, kontrak dengan vendor sudah berakhir. Meskipun demikian itikad baik kami tetap mendorong agar polemik ini segera berakhir," papar Indri.
Sebelumnya, tugboat yang terdampar itu telah diinvestigasi oleh Dinas Perhubungan setempat. Suwoto, Kepala Seksi Perhubungan Laut juga sudah mendorong menajemen PT Holcim Indonesia untuk proaktif menyelesaikan kasus tersebut. (tb1/rev)
Baca Juga: Semen Indonesia Ambil Alih Saham Holcim Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
