Warga Masih Percaya Dukun Beranak, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sampang Masih Tinggi

Warga Masih Percaya Dukun Beranak, Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sampang Masih Tinggi Ilustrasi

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Hingga kini Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sampang cukup tinggi bila dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Dari 16.707 kelahiran hidup di Sampang, terdapat 27 ibu yang meninggal dunia saat persalinan. Jumlah itu bertahan selama dua tahun terakhir, yakni tahun 2016 ada 14 ibu dan tahun 2017 ada 13 ibu yang meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi, melalui Kasi Kesehatan Keluarga Gizi dan Masyarakat (KGM) Lusi Harini, menyatakan penyebab angka kematian ibu melahirkan masih terjadi di Sampang karena tingkat kesadaran dan pendidikan rendah.

Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan

"Para ibu hamil masih percaya kepada jasa dhokon rembi (dukun beranak, madura) dibandingkan persalinan ke Bidan yang ada Puskesmas ataupun di Puskesmas Pembantu (Pustu)," jelasnya.

Padahal jumlah tenaga bidan di seluruh desa di Sampang ini memadai. "Kok bisa ya, mereka ini masih pergi ke dhokon rembi dari pada ke bidan,” ungkapnya dengan nada tanda tanya.

Faktor penyebab kematian ibu hamil itu, lanjut Lusi, karena mengalami keracunan masa kehamilan, mengidap penyakit ulu hati, pendarahan dalam proses persalinan.

Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang

Dari 14 kecamatan Se Kabupaten Sampang, angka kematian ibu melahirkan didominasi oleh dua daerah di Kecamatan Omben, dan Tambelangan.

Saat ini, upaya dilakukan Dinas Kesehatan mencegah kematian ibu melahirkan yang beresiko rendah, tinggi, dan sangat tinggi itu dengan melakukan penanganan oleh tenaga medis spesialis yang ditempatkan di masing-masing kecamatan. (hri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO