Gerindra Optimis Pilgub Jatim Diikuti Tiga Pasangan Calon

Gerindra Optimis Pilgub Jatim Diikuti Tiga Pasangan Calon Abdul Malik, SH, MH, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur optimis Poros Emas yang digagas Partai Gerindra, PAN, dan PKS untuk mengusung calon sendiri di Pemilihan Gubernuir (Pilgub) Jatim tahun 2018 mendatang akan terwujud.

“Sampai detik ini kami masih optimis koalisi Emas akan solid sehingga pilgub diikuti 3 pasang calon,” kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Abdul Malik, Selasa, (28/11).

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Sementara jika salah satu partai memutuskan keluar dari poros Emas sehingga mengakibatkan batal mengusung calon sendiri, Abdul Malik mengaku Gerindra masih ada pilihan politik lain, salah satunya dengan mendukung pasangan calon yang sudah ada.

Disinggung paslon Saifullah Yusuf - Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDI Perjuangan atau Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak yang diusung Partai Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem dan PPP, Abdul Malik lebih condong memilih pasangan Gus Ipul - Anas.

"Kami lebih memilih Gus Ipul-Mas Anas. Ini karena kami masih berkeyakinan memilih pemimpin itu lebih cocok laki-laki," imbuhnya dengan tegas.

Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024

Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur ini menambahkan, Gerindra berkomitmen pada aturan partai dan tidak akan menyimpang dari hasil Rakerda yang telah menjaring beberapa nama.

"Saat itu ada nama Khofifah, Gus Ipul, M. Nuh dan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang diusulkan dalam Rakerda. Khofifah dan Gus Ipul sudah diusung parpol lain, M. Nuh tidak berkenan dicalonkan, tinggal nama La Nyalla. La Nyalla tinggal digodok saja dan dipasangkan dengan cawagub dari PAN atau PKS," terang politisi asal Madura ini.

Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini menduga ada skenario besar yang disengaja diciptakan agar partai Gerindra tidak bisa mengusung calon pada pilgub Jatim mendatang. Hal itu, menurut Abdul Malik dilakukan untuk kepentingan Pilpres 2019.

Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses

"Ada misi khusus untuk Pilgub rasa Pilpres. Gerindra akan santai-santai saja, kami tidak yakin hanya dua poros. Kami masih yakin ada Poros Emas. Kami sudah berpacaran dan bermesraan, tidak punya etika moral dan etika politik jika PAN dan PKS meninggalkan Gerindra," tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini, partai Gerindra memiliki 13 kursi di DPRD Jatim dan PAN 7 kursi. Sedangkan PKS 6 kursi. Jika ditotal, 26 kursi dan sangat cukup untuk mengusung pasangan calon. Jika ditinggal PKS yang cenderung mendukung Gus Ipul - Anas, Gerindra-PAN masih cukup dengan 20 kursi. Tetapi jika ditinggal PAN, Gerindra-PKS hanya 19 kursi dan kurang satu kursi untuk mengusung paslon sendiri. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO