LUMAJANG (bangsaonline) - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mainan anak-anak yang biasa mangkal di kawasan Stadion Semeru Lumajang meradang. Area biasa mereka memasang lapak ditutup total oleh Dinas Pemuda dan Olahraga daerah setempat.
Para PKL meradang karena penutupan pintu halaman stadion itu tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu. Tak ayal, para PKL dan penyedia jasa penyewaan mainanan anak-anak yang biasa mencari untung di kawasan tersebut gigit jari. Padahal, mereka membayar retribusi setiap buka lapak.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Safi, salah satu pemilik jasa penyewaan mainanan anak-anak, menyesalkan tindakan Dispora tersebut. Ia mengatakan, seharusnya Dispora sebelum menutup pintu halaman stadion melakukan sosialisasi dan pendekatan serta melayangkan pemberitahuan, agar semua PKL yang berada dihalaman stadion bisa memahami.
" Kami menyadari kalau rejeki kami menumpang di halaman stadion ini, namun tidak seperti ini caranya pemerintah mematikan rejeki kami," ungkap Safi, Selasa (12/8).
Para PKL dan pemilik jasa penyewaan mainan anak-anak ini tiap hari sudah memberikan kewajiban dengan membayar retribusi sebesar Rp 3000 hingga Rp 8000 tiap lapak dan pemilik jasa mainan anak-anak. "Kita bingung mau berjualan dimana lagi. Pihak Dispora tidak memberitahu akan dipindahkan kemana," sedih dia.
Baca Juga: Sambangi Pasar Baru Lumajang, Khofifah Janji Lanjutkan Zakat Produktif untuk Usaha Ultra Mikro
Wiwit (28), pedagang makanan asal Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, juga mengaku kecewa. Menurutnya, pihak Kanpora beralasan agar para pedagang tidak menghalangi jalan keluar masuk kendaraan pegawai stadion tidak berdasar. "Terpaksa kami berjualan di trotoar stadion," akunya.
Setali tiga uang juga dialami Sutris (36) warga jalan Jagalan, Kota Lumajang, yang kesehariannya menjual jasa penyewaan sepeda gowes. Dirinya merasa kesulitan dengan ditutupnya pintu masuk ke halaman stadion. Ia terpaksa mengangkat gowes mainannya agar tetap bisa mengais rezeki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News