5 Hari Meninggalnya Guru Budi di Sampang, Ini Pesan Gus Ipul

5 Hari Meninggalnya Guru Budi di Sampang, Ini Pesan Gus Ipul Gus Ipul saat memberikan sambutan takziyahnya.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf () hadiri malam kelima tahlilan wafatnya Achmad Budi Cahyanto, guru yang meninggal akibat dianiaya muridnya itu. Saat memberi sambutan takziyah, menyatakan duka mendalam dan menyebut almarhum wafat di jalan Allah SWT.

Perjalanan hampir 5 jam harus dilakukan , dari Ploso Kediri ke Sampang. Sebelumnya, baru saja menghadiri acara "kebulatan tekad" para kiai sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Selasa (6/2).

Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih

datang ke kediaman almarhum ditemani isterinya, Ummu Fatma Saifulllah. Hadir pula Nyai Juwairiyah, isteri alm KH RA Fawaid As'ad, pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Sotubondo dan beberapa Kiai Sampang dan Bangkalan.

Saat memberi sambutan, mengaku terkejut karena peristiwa ini terjadi di lembaga pendidikan. Kekerasan yang akhirnya merenggut nyawa guru tidak tetap (GTT) di SMA itu, kata , merupakan musibah yang disayangkan semua pihak.

"Terlebih ini terjadi di tengah-tengah lembaga pendidikan kita. Insya Allah almarhum berada di jalan Allah karena telah berjuang menyebar ilmu pengetahuan. Prestasi almarhum juga membanggakan karena pernah jadi pemenang lomba lukis tingkat nasional," kata .

Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos

Khusus di kalangan masyarakat Madura, lanjut , ada ujaran yang dipegang dan dijaga sampai saat ini. Yaitu, lanjut , terkait penghormatan dan ketaatan seseorang. Pertama hormat kepada orang tua, kedua kepada guru dan ketiga ketataan pada raja atau pemerintah.

Ketika beredar kabar ada aksi kekerasan dan penganiayaan seorang peserta didik terhadap seorang guru di Sampang Madura, kata , banyak orang tidak percaya. "Sebab penghormatan orang Madura kepada guru itu menempati urutan setelah orang tua," katanya.

Ia berharap perlu ada langkah yang lebih serius dan terukur agar kejadian yang menghentak kesadaran masyarakat ini tidak terulang kembali. 

Baca Juga: Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan

"Ini masalah serius. Karena sejatinya lembaga pendidikan tempat menanam rasa saling sayang bukan kekerasan," ujarnya. (*/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Buntut Video Joget Viral di Pasuruan, Oknum Kepala Sekolah Diberi Sanksi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO