PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dalam acara Farmer2farmer, Ketua KUTT atau lebih dikenal Koperasi Susu Sapi Suka Makmur mengakui akhir-akhir ini mengalami penurunan 20 ton/liter.
"Biasanya per hari mendapat 60 ton/liter, kini tinggal 40 ton/liter," ujar Kepala Koperasi Trias Zainal Abidin kepada BANGSAONLINE.com di kantornya Desa Semambung, Grati, Pasuruan (28/2).
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Dia menjelaskan bahwa ke depan akan membuat produksi persiapan pakan ternak untuk para petani sapi perah supaya rumput yang dikonsumsi sapi tersebut kelihatan segar tahan lama. Sehingga sapi saat dikonsumsi dari hasil olahan rumput tersebut tidak bosan memakan.
"Alat pengelolaan rumput itu kini masih dalam tahap percobaan, nanti kalau sudah berhasil dikelolah maka ia akan secepatnya mensosialisasikan kepada para peternak sapi perah, supaya ada peningkatan hasil susunya".
Rias mengakui saat musim kemarau khususnya wilayah peternak sapi daerah pesisir tersebut kesulitan cari rumput. Karena menurut dia, kebanyakan yang dikonsumsi oleh sapi saat musim kering yakni rumput Damen.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Dengan demikian Rias berusaha supaya dari Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian untuk saling berkesinambungan membarikan solusi kepada kesejahteraan perternakan tersebut.
Adapun menurut pengakuan para peternak tersebut bahwa rumput yang mampu menghasilkan susu sapi meningkat. "Antaranya adalah Rumput Gajah, Rumput Jagung sekaligus campuran biji jagungnya juga," ujar Kholiq, salah satu peternak sapi. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News