KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Indonesia menduduki peringkat nomor dua terbanyak penderita tuberkulosis atau TBC setelah India. Ini disampaikan oleh Dr. Miko Tongku, Sp. P, Tim Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri dalam sosialisasi TBC di Aula Polresta Kediri, Jumat (23/3).
"Untuk jumlah penderita TBC di Kediri, saya tidak punya data lengkap. Tapi cukup banyak hampir tiap hari ada penderita TBC 2-3 orang yang didominasi orang pinggiran," kata Dr. Miko Tongku.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Sosialisasi TBC ini diberikan kepada kurang lebih 75 anggota kepolisian dari Polresta Kediri dan polsek jajaran. Ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari TBC Dunia yang jatuh, pada 24 Maret 2018.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya kita waspada dengan TBC. Anggota Polri yang ikut dalam sosialisasi ini diharapkan memberikan kesadaran kedapan masyarakat tentang bahaya penyakit TBC dan upaya pencegahan serta pengobatannya. Mengingat kesadaran masyarakat terhadap TBC sangat rendah," imbuhnya.
Rendahnya kesadaran masyarakat, imbuhnya, menjadi salah satu faktor kesulitan pemerintah dalam menangani TBC. D isamping pengetahuan masyarakat terhadap TBC juga masih minim. Padahal penyakit ini berbahaya dan menyebabkan kematian.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TB terbanyak. (rif/ian)
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News