PROBOLINGGO (bangsaonline) - Pemerintah Kota Probolinggo menggelontorkan bantuan dana sebesar Rp 5,8 miliar kepada 29 kelurahan di lima kecamatan di Kota Probolinggo. Dana tersebut diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur. Masing-masing kelurahan mendapatkan jatah Rp 200 juta.
Camat Kademangan Ina Lusinawati mengatakan, dana bantuan tersebut memang diperuntukkan untuk pembangunan fisik sarana dan prasarana di setiap kelurahan. “Dana tersebut berasal dari anggaran APBD Kota Probolinggo,” ungkapnya, Jumat (29/8).
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
Untuk Kecamatan Kademangan, jelas Ina, bantuan diperoleh sebesar Rp 1,2 miliar. Bantuan tersebut untuk enam kelurahan. Yakni Kelurahan Kademangan, Ketapang, Pilang, Posangit Kidul, Triwung Kidul, dan Triwung Lor. Adapun pembangunan yang dikerjakan adalah irigasi dan paving. “Setiap kelurahan berbeda-beda,” tandasnya.
Proyek irigasi dan pavingisasi tersebut, lanjut Ina, masih berjalan. Dia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan, pihak kecamatan membentuk tim pengawas, untuk mengawasi pelaksanaan proyek. “Karena kita tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dalam menggunakan anggaran itu,” ujarnya.
Ina memaparkan, pencairan dana tidak sekaligus diberikan kepada setiap kelurahan. Tapi dicairkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan fisik yang dibangun. Bahkan, dana anggaran tersebut tidak utuh diberikan, karena masih ada biaya lainnya. Seperti biaya perencanaan, pengawasan dan administrasi. “Jadi dari anggaran Rp 200 juta menjadi Rp 186 juta. Karena ada biaya itu tadi,” terangnya.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Terpisah, Camat Wonoasih, Maskur, mengatakan, dana bantuan dari pemkot yang diterimanya juga didistribusikan ke kelurahan untuk pembangunan irigasi dan paving. Sama dengan di Kecamatan Kademangan, bantuan di wilayahnya juga tidak diberikan utuh kepada kelurahan penerima. Tapi dipotong untuk biaya operasional, perencanaan dan pengawasan. “Memang pencairannya tidak utuh,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News