Sururi,S.Ag, Wakil Sekretaris MUI Driyorejo.
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Maraknya pratik kemaksiatan secara terang-terangan di wilayah Gresik selatan memantik reaksi Sekretaris MUI Kecamatan Driyorejo, H. Sururi, S.Ag. Ia meminta Bupati Sambari dan Wabup Moh. Qosim menindaklanjuti hal tersebut, mengingat Gresik terkenal dengan julukan kota santri dan kota wali.
Diungkapkan Sururi, para pramusaji di warung remang-remang, kafe, dan tempat karaoke terselubung di wilayah Gresik Selatan itu kerap mempertontonkan kemaksiatan di depan umum saat melayani pelanggan yang datang.
Baca Juga: MUI Driyorejo Apresiasi Tindakan Muspika Tutup Kafe Remang-remang
"Saya berharap Pak Sambari dan Pak Qosim juga DPRD sidak ke warung remang-remang, kafe dan tempat karaoke terselubung pada malam hari. Jangan hanya sidak PNS dan proyek. Silakan turun sidak ke daerah-daerah seperti kafe di Driyorejo yang digunakan tempat kemaksiatan secara terang-terangan," ujar Sururi yang juga Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur ini kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (16/10).
Ia lantas mengingatkan bahwa Pemkab Gresik sudah lama memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 tahun 2002 Jo Perda Nomor 19 tahun 2004 tentang larangan miras. "Apa keberadaan Perda itu hanya dijadikan pajangan? Padahal biaya pembuatan perda itu tak sedikit. Termasuk perda Nomor 7 tahun 2002 tentang Pelarangan Pelacuran dan Perbuatan Cabul. Tapi faktanya pelacuran terselubung dan perbuatan cabul masih marak," terang mantan anggota DPRD Gresik ini.
Karena itu, Sururi berharap Bupat Sambari memanfaatkan kekuasaannya untuk mencegah kemungkaran . "Terlebih, Pak Qosim dikenal sebagai kiai. Pak Qosim juga penceramah. Seorang kiai harus bisa ambil bagian untuk mempertegas kebijakan bahwa Gresik penyangga Kota Surabya harus diketati proteksi kemaksiatannya," urainya.
Baca Juga: Razia Pekat, Dispol PP Gresik Amankan PSK dan Puluhan Miras
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Satpol PP Gresik, Abu Hasan kepada BANGSAONLINE.com menyatakan bahwa pihaknya sudah intens melakukan penegakan Perda kemaksiatan.
"Dispol PP sudah intens melakukan razia warung remang, kafe, dan tempat lain yang ditengarai dijadikan tempat transaksi pelacuran terselubung dan peredaran miras. Ini demi penegakan Perda. Terus kami lakukan razia tempat-tempat yang diduga digunakan untuk tindakan melanggar perda," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
