Perut dan Wajah Wanita Hamil Ditusuk 44 Kali oleh Mantan Suami

MINOT, BANGSAONLINE.com - Setelah Richie Wilder (29) dan Angila Wilder (30) bercerai dan berpisah, mereka memulai membentuk keluarga dengan pasangan masing-masing. Namun, Richie ternyata tidak bisa melupakan masa lalunya.

Sebelumnya, pasangan ini tinggal di Minot, North Dakota, dan memiliki dua anak. Seorang putra berusia enam, dan seorang putri berusia 12 tahun.

Selama pernikahan mereka, Richie pernah dipenjara karena kekerasan dalam rumah tangga. Ketika mereka berpisah, mereka memperebutkan hak asuh anak-anak . Disepakati bahwa anak-anak akan tinggal bersama Angila, namun ayahnya juga bolah mengajak anak-anaknya jalan-jalan atau pergi sejenak untuk tinggal bersama. Namun hal tersebut tak cukup, Richie menginginkan lebih banyak.

Angila (30) akhirnya menikah dengan Chris Jackson di tahun 2015. Mereka memiliki putra berusia dua tahun, dan saat ini Angila yang kuliah di jurusan Keperawatan, hamil anak kedua.

Richie pun menikah dengan guru TK Cynthia, dan memiliki seorang anak perempuan (4). Tetapi perselisihan antara Richie melawan Angila terus memanas. Riche menegaskan, anak-anak harus tinggal bersamanya. Angila menjawab dengan mengiriminya sebuah artikel tentang menjadi seorang ayah yang narsis.

Ternyata ini membuat Richie marah. Pada 13 November 2015, ketika dua anaknya tinggal bersama Richie dan Cynthia, sementara Angila sendirian di rumah bersama putranya, dimanfaatkan Richie untuk mendatangi rumah mantan istrinya. Richie lalu menikamnya berkali-kali di perut mantan istrinya yang sedang hamil.

Ketika sang suami, Chris kembali di pagi hari, dia menemukan pintu rumah dirusak paksa. Dia segera menuju ke kamar anaknya yang berusia dua tahun, namun ditemukan dalam kondisi aman.

Tapi, dia mendapati istrinya, Angila, terkapar bersimbah darah dengan 44 kali tikaman di wajah, leher, dada bagian atas, dan beberapa di perutnya. Dan tentu saja Angila tewas.

Chris sangat heran, dan rasanya tak masuk akal, karena tidak ada yang hilang dari rumah dan dia tidak punya musuh.

Ketika polisi memberi tahu Richie dan Cynthia, mereka langsung menawarkan dukungan mereka dan terus merawat anak-anak sementara pembunuhan itu diselidiki.

Tentu saja Richie adalah tersangka yang jelas, tetapi dia memiliki alibi. Cynthia mengatakan dia telah pulang bersamanya dan anak-anaknya sepanjang malam. Peneliti fokus pada DNA yang ditemukan di bawah kuku Angila. Sebulan setelah pembunuhannya, polisi menggeledah mobil Richie. Meski telah dibersihkan, tetapi Richie telah melewatkan beberapa darah Angila di pintu. Diapun ditangkap.