Sidi Jatmiko, saat memberikan keterangan pers.
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Pacitan dengan penduduk sekitar 580 ribu jiwa memiliki karakteristik politik cukup eksklusif. Primordialisme politik, konon masih menjadi semangat hampir sebagian masyarakat. Namun, pendapat tersebut mungkin perlu pemikiran lebih empiris.
Tak semua masyarakat harus mengkultuskan semangat politik primordialisme. Salah satunya seperti yang diutarakan Sidi Sujatmiko ini. Menurutnya, masyarakat akar rumput ternyata punya pendapat berbeda dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2019 mendatang. Secara blak-blakan, Miko, begitu lajang 50 tahun ini akrab disapa menyatakan mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai calon presiden dan wakil presiden mendatang.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Ini sudah kodratnya, kalau Pak Jokowi memang menjadi presiden dan pemimpin di negeri ini," ujar Miko, Sabtu (10/11).
Miko menyadari, pendapatnya tersebut mungkin akan mendapat cibiran sebagian pihak. Akan tetapi bagi dia, pilihan tak akan bisa diintervensi pihak manapun.
"Pak Jokowi memang cerdas, dan mau blusukan. Naik gunung turun gunung. Ini yang membuat saya jatuh hati untuk memilihnya saat hari H pencoblosan nanti," tuturnya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Jokowi bukan pemimpin yang mengedepankan oligarki politik. Sebab dia (Jokowi) bukan presidennya masyarakat Solo, Jogjakarta, atau Surabaya. Namun Pak Jokowi merupakan presidennya seluruh masyarakat Indonesia," tegas Miko. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
