Krusial, Lelang Sekda Gresik Kali ini Dinilai Erat Kaitannya dengan Pilkada 2020

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Lelang jabatan Sekda Gresik kali ini akan diwarnai kekuatan politik eksternal di luar Bupati Sambari. Hal ini disampaikan salah satu sumber kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (15/11/2018)

Menurutnya, lelang Sekda Gresik kali ini tak lepas dari deal-deal politik menjelang Pilkada Gresik 2020.

"Kenapa deal-deal politik ini perlu dilakukan? Sebab, Bupati Sambari periode ini terakhir menjabat dan tak bisa maju lagi. Untuk itu, Bupati Sambari harus memiliki sosok Bupati yang bisa meneruskan tongkat estafetnya dalam mengawal dirinya setelah pensiun, maupun program-program yang telah ditancapkan selama 2 periode menjabat (2010-2015 dan 2015-2020)," sambungnya.

Dari lima kandidat sekda yang ikut lelang, menurut sumber tersebut, masing-masing memiliki hirarki dan koneksitas terhadap tokoh, baik tokoh agama, tokoh organisasi kemasyarakatan, maupun tokoh politik yang memiliki basis massa besar di kota pudak ini.

"Para tokoh-tokoh tersebut sudah pasti menghendaki orangnya yang akan dipilih menjadi sekda dalam lelang tersebut. Nah di sini lah kepekaan Bupati Sambari dalam bermain politik akan diuji. Apakah ia akan bisa bermain dengan merangkul tokoh dimaksud untuk bisa membantu dirinya menuntaskan kepemimpinan dan mengamankan dirinya setelah pensiun dengan kompensasi salah satunya sekda. Dan, saya pastikan fakta ini telah dihadapi Bupati. Sekarang tinggal kecerdikan dan kejelian Bupati saja dalam penentuan siapa pejabat yang akan dipilih jadi sekda," pungkasnya.

Sementara Penjabat (Pj) Sekda Gresik M. Nadlif menyatakan bahwa penunjukkan terhadap sekda terpilih memang berada di tangan Bupati. "Itu (penunjukkan sekda hasil lelang) hak penuh Pak Bupati," katanya.