SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Presiden RI, Joko Widodo mengingatkan kalangan pemuda agar tidak pesimis dalam bersaing di kancah nasional hingga internasional. Alasannya, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan mampu untuk bersaing dengan negara manapun.
Itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Pembukaan Muktamar ke-XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
"Perubahan terbesar saat ini adalah persaingan dan kompetisi antar negara yang sudah sangat ketat. Ini adalah sebuah tantangan yang harus kita respons bersama. Terutama pemuda," ucap Jokowi, Senin (19/11).
Meski begitu, pihaknya meyakini banyaknya kalangan pemuda di Indonesia yang mampu bersaing dengan negara lain. Ia mencontohkan beberapa momen pemuda Indonesia menjuarai olimpiade, baik matematika, fisika, maupun olimpiade lainnya.
"Saya yakin, terutama kader IPM bisa bersaing. Kalangan anak muda sekarang tidak takut bersaing dengan negara lain. Setiap ada kejuaraan nasional pasti menjuarai peringkat satu," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
Begitu pun dengan persaingan teknologi yang ada saat ini, seperti Unicorn Startup misalnya. Empat dari tujuh negara yang ada, salah satunya berasal dari perwakilan Indonesia. "Jadi, jangan ada yang merasa kecil hati, ini masa depan saudara," pesannya.
Dalam Muktamar ke XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini, ia cukup terkesan. Banyak sekali Hashtag Muktamar IPM di Media Sosial, bahkan, banyak video ucapan selamat yang ditujukan kepada IPM dan dikirim dari berbagai Negara. Seperti Thailand, Hongkong, Italia, Dominika, dan lain-lain.
"Jaringan Ikatan Pelajar Muhammadiyah saat ini sudah mendunia. Saya lihat ramai banget. Ini sangat luar biasa. Apalagi, banyak juga video dari YouTube isinya mengajak untuk hadir ke Muktamar, tapi lagunya Asian Games, yakni Meraih cinta," imbuh Jokowi di sela-sela sambutannya. (cat/rev)
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News