INCHEON(BangsaOnline) Pemain bola basket putri Qatar memilih mundur dan dinyatakan kalah saat menghadapi Mongolia dalam pertandingan fase grup bola basket Asian Games 2014 di Hwaseong Sports Complex, Rabu (24/9). Sebab, mereka menolak melepaskan jilbab yang dikenakan seperti perintah ofisial pertandingan.
BACA JUGA:
- [HOAKS] FIFA Batalkan Kemenangan Qatar atas Timnas Indonesia Usai Pastikan Wasit Curang
- The Mukaab bukan Tempat Ibadah dan Saingi Ka'bah, Tapi untuk Bisnis dan Pariwisata
- Prof Mas'ud Said Ibaratkan Tatakelola ISNU seperti Sepakbola Tingkat Dunia
- Qatar Tegar, Meski Negara-negara Eropa Paksakan Bir dan LGBT di Piala Dunia 2022
"Pemain Qatar menolak untuk melepaskan hijab," kata juru bicara Incheon Asian Games Organizing Committee (IAGOC) Anna Jihyun You kepada AP.
Sepuluh menit berlalu dari jadwal pertandingan pukul 16:25 waktu setempat, Qatar dinyatakan kalah WO.
Kubu Qatar mengaku terkejut dengan keputusan ini. Chef de mission kontingen Qatar, Khalil al-Jabir mengatakan timnya "tidak akan bermain" bola basket pada Asian Games ini jika pemain tidak diizinkan mengenakan hijab. Lima dari 11 pemain tim bola basket putri Qatar menggunakan jilbab.
“Kami mengharapkan para pemain kami tampil dengan hijab. Itu sebabnya kami di sini. Tidak ada seorang pun yang menyatakan hijab tidak diperbolehkan dan kami masih menanti klarifikasi."
Mereka tidak terlalu memikirkan apakah akan bermain melawan Nepal pada Kamis (25/9). Qatar juga dijadwalkan bermain melawan Kazakhstan pada Jumat (26/9), dan Hong Kong sehari kemudian.Tak banyak waktu untuk kompromi kecuali Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) segera mengintervensi.
You mengatakan ofisial pertandingan yang bekerja pada Rabu tidak menerima instruksi apapun dari FIBA perihal diperbolehkannya penggunaan penutup kepala. Ia beralasan ofisial hanya mengikuti peraturan FIBA yang melarang penutup kepala, aksesori rambut, dan perhiasan.
Aturan ini dirancang awalnya untuk keamanan pemain. Namun belakangan ditentang oleh sejumlah negara muslim dan pemeluk agama lain yang menggunakan tutup kepala sebagai bagian dari ajaran agama.