Dewan Kota Mojokerto Minta Diknas Penuhi Guru dan Fasilitas Siswa Inklusi

Dewan Kota Mojokerto Minta Diknas Penuhi Guru dan Fasilitas Siswa Inklusi Komisi III DPRD Kota Mojokerto saat sidak siswa inklusi.

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Komisi III DPRD Kota Mojokerto mendesak perhatian pemerintah terhadap siswa inklusi atau berkebutuhan khusus. Atensi ini menyusul temuan sejumlah kekurangan dalam proses belajar yang dialami siswa berkebutuhan khusus di sejumlah sekolah. Sejumlah siswa mengeluhkan kurangnya fasilitas bagi siswa inklusi di sejumlah sekolah yang menerima anak berkebutuhan khusus (ABK).

Temuan itu, diketahui saat wakil rakyat, saat meninjau langsung proses belajar mengajar siswa inklusi di sekolah dasar negeri (SDN) Mentikan dan SDN Wates. Dalam tinjau itu, Komisi III mendapati keluhan siswa maupun guru pendamping siswa berkebutuhan khusus tersebut. Di antaranya minimnya guru pendamping dan fasilitas penunjang seperti buku pelajaran, alat peraga, dan toilet.

Baca Juga: Berpihak Pada Kemajuan Daerah, Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi 3 Raperda Inisiatif Dewan

"Dari dua SD yang kita kunjungi, guru pendamping sangat tidak ideal yang seharusnya tiga siswa didampingi satu guru, namun yang terjadi hampir tujuh siswa," kata Choiroyaroh anggota komisi III, (8/1/2019).

Politikus asal PKB ini mengatakan tak hanya guru pendamping, untuk psikologi pun sangat kurang. "Harapannya Dinas Pendidikan memberikan atensi atas keluhan yang ada," desaknya.

Sedangkan untuk siswa, tambah perempuan berkerudung ini, ia mendapati keluhan bahwa siswa inklusi masih harus menggunakan buku pelajaran yang sama dengan siswa biasa. "Baik toilet hingga alat peraga harus khusus. Detail-detail seperti ini yang belum diperhatikan diknas," tukasnya.

Baca Juga: Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto: Hadi Fokus RAPBD 2025, Arie Pastikan Tak Ada Proyek Mangkrak

Soal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Amin Wakhid berjanji temuan Komisi III akan ditindaklanjutinya. Ia menjelaskan untuk tahun ini, pihaknya fokus akan pemenuhan fasilitas sekolah inklusi meliputi alat peraga, penambahan, buku juga termasuk pemenuhan tenaga Psikolog sebagai pendamping siswa. "Kebetulan tahun ini semua temuan kawan-kawan dewan sudah ada anggarannya, tinggal realisasinya," tegasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya memang bersinergi dengan kalangan dewan untuk memberikan koreksi dan masukan dalam pengembahan sekolah inklusi. "Kami memang bersinergi dengan teman-teman dewan untuk kemajuan pengembangan sekolah inklusi," terangnya.

Seperti diketahui, di Kota Mojokerto sekolah yang mengakomodir siswa Inklusi yakni SDN Mentikan 1 sebanyak 26 siswa, di SDN Wates 1 ada 6 siswa, dan di SMP 8 ada 8 siswa. (yep/rev)

Baca Juga: 7 Sekolah di Kota Mojokerto Raih Penghargaan Adiwiyata 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO